Kota Blitar adalah kota dengan corak nasionalis religius yang kental. Beragam upaya dilakukan Pemkot Blitar untuk mengembangkan corak yang telah menjadi ciri bagi Blitar Bumi Bung Karno. Di bidang keagamaan, pemkot menggelar validasi data dan pembinaan bagi guru Minggu.
Kegiatan yang dipusatkan di Balai Kusumowicitro pada Senin (14/9/2020) dibuka langsung Wali Kota Blitar Santoso. Agenda ini diikuti 175 peserta terdiri dari 165 guru sekolah minggu gereja, 3 guru sekolah minggu vihara, 4 guru sekolah minggu pasraman, dan 3 guru sekolah minggu kelenteng.
Baca Juga : Kawasan Siti Sundari Lumajang Disiapkan Jadi Venue Cabor Downhill Porprov
Wali Kota Blitar Santoso menegaskan, kegiatan ini merupakan agenda pembinaan yang setiap tahun rutin dilaksanakan Pemkot Blitar. Dalam kesempatan ini, selain memberikan motivasi dan semangat, Santoso juga mendorong peran guru Minggu untuk berkontribusi aktif dalam pencegahan covid-19. Sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan pemkot dengan memberikan pembinaan kepada guru ngaji se-Kota Blitar.
“Pembinaan bagi guru Minggu ini penting sekali. Harapan kami, mereka bisa membantu pemerintah dengan menjaga anak didiknya agar mematuhi protokoler kesehatan. Dengan demikian, perkembangan covid-19 bisa kita tekan secara maksimal agar Kota Blitar tidak zona merah lagi, sekarang kita di zona oranye. Dan saya harap mereka tetap bersemangat di masa pandemi ini,” ungkap Santoso.
Pemkot Blitar tak henti-hentinya memberikan perhatian kepada guru Minggu. Setiap bulan insentif diberikan sejumlah Rp 185 ribu per bulan. Sebagai reward, Santoso berjanji akan menaikkan insentif guru minggu pada tahun depan sebesar Rp 100 ribu.
“Insentif mereka sebear Rp 185 ribu akan kita tingkatkan Rp 100 ribu. Sehingga insentif mereka menjadi Rp 285 ribu untuk anggaran tahun 2021. Bila melihat besarnya pengabdian mereka, besarnya insentif ini belum seberapa. Tapi dengan niat tulus dan ikhlas mereka tetap menjalankan aktivitas sebagai guru minggu,” tukas orang nomor satu di Kota Blitar tersebut.
Dalam kesempatan ini, selain pembinaan, Pemkot Blitar juga sekaligus melaksanakan validasi data bagi guru minggu. Kabag Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kota Blitar Subandi menjelaskan, validasi data dilaksanakan dalam rangka evaluasi pelaksanaan jasa partisipasi guru-guru Minggu pada 2020 dan perencanaan kegiatan tahun 2021.
Baca Juga : Kampanye Kota Mojokerto Bermasker, Wali Kota Ning Ita Gowes ke Kampung dan Bagikan Masker
“Ini kegiatan rutin yang kita laksanakan dalam rangka memvalidasi guru di sekolah Minggu. Validasi ini untuk perencanaan dan penganggaran di tahun 2021. Nanti kita lihat, apakah ada penambahan lembaga, apakah ada penambahan jumlah siswa karena nanti berpengaruh terhadap jumlah guru Minggu dan insentif tahun 2021,” jlentrehnya.
Lebih dalam Subandi menyampaikan, insentif bagi guru ngaji dan guru Minggu di Kota Blitar berbeda. Diketahui untuk guru ngaji, per bulan pemkot memberikan insentif sejumlah Rp 200 ribu. Sedangkan untuk guru Minggu, insentif diberikan sejumlah Rp 185 ribu per bulan. Insentif tersebut diberikan dalam waktu tiga bulan sekali.
“Perbedaan itu karena guru Minggu masuknya cuma sekali, yakni hari Minggu. Sementara guru ngaji setiap hari masuk, liburnya hari Jumat. Pak Wali Kota ingin agar insentif bagi guru Minggu ada kenaikan. Usulan ini segera dibahas di DPRD,” pungkasnya.