Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, segera melakukan evaluasi internal. Salah satu yang bakal dibahas dalam evaluasi tersebut, mengenai SDM (Sumber Daya Manusia) pegawai kontrak yang ada di Bapenda. ”Kami masih lakukan evaluasi, jadi saya masih membuat satu analisa tentang beban kerja. Makanya kalau di Bapenda itu berapa sih sebenarnya kebutuhan SDM-nya per bidang, per UPT (Unit Pelaksana Teknis) itu masih kita lakukan analisa,” terang Plt (Pelaksana tugas) Bapenda Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara.
Sebagai informasi, diterangkan Made, sampai saat ini ada sekitar 354 pegawai kontrak yang ada di bawah naungan Bapenda Kabupaten Malang. Ratusan pegawai kontrak tersebut, berasal dari semua bidang dan bagian yang ada di Bapenda.
Baca Juga : Pengurus Korpri PAW Dikukuhkan, Bupati Malang Sanusi Minta Jaga Netralitas di Pilkada
”Misalnya dalam satu bidang ternyata normalnya hanya memerlukan sekian, kemudian di bidang lainnya butuh tambahan sekian, itu akan kita analisa. Sehingga sesuai kebutuhan dan tidak ada yang hanya duduk-duduk di kantor saja. Jadi semua tenaga kontrak itu mendapatkan jatah pekerjaan,“ imbuh Made.
Menurut Made, evaluasi terhadap jajaran tenaga kontrak itu, dilakukan untuk mengoptimalkan penghasilan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Malang. ”Sejauh ini kan ada 354 tenaga kontrak, dari hasil evaluasi nanti akan kita sampaikan kepada Bupati (Malang). Misalnya ternyata butuh 500 tenaga kontrak, berarti perlu penambahan. Tapi jika ternyata hanya butuh 300 tenaga kontrak untuk target PAD sekian itu, berarti ya harus ada pengurangan (tenaga kontrak, red),” ungkap Made.
Sebagai informasi, target awal PAD Kabupaten Malang dipatok Rp 715,9 miliar. Namun karena terdampak pandemi covid-19, targetnya terpaksa mengalami penyesuaian menjadi Rp 480,9 miliar. ”Karena adanya pandemi covid-19, target PAD Kabupaten Malang mengalami penurunan nyaris mencapai 50 persen dari target awal yang sudah ditentukan,” ujar Made.