Tak hanya kaum Adam, para perempuan di Kota Batu juga turut berperan aktif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Peran perempuan itu melalui program Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Batu yakni Gerakan Tisagaluh.
“Lewat program Tisagaluh, di mana para perempuan supaya berperan aktif untuk memutus penyebaran covid-19 di Kota Batu,” ungkap Ketua TP PKK Kota Batu Wibi Asri Fianti Santoso.
Baca Juga : Kluster Keluarga Perlu Diwaspadai, Gubernur Minta Pasien Positif Covid-19 Observasi
Dalam program tersebut, setiap satu orang kader tugasnya memberikan edukasi terkait protokol kesehatan kepada tiga atau lebih anggota keluarga, dan 10 rumah sekitarnya. Edukasi yang harus diberikan yakni wajib menggunakan masker setiap keluar rumah. Lalu mengedukasi cara penggunaan masker yang baik dan tepat. Hingga mencuci masker berbahan kain setelah pulang ke rumah. Bahkan pihaknya sudah turun ke desa-desa untuk memberikan sosialisasi.
Selain itu pihaknya juga menggandeng Gabungan Organisasi Wanita (GOW ) di Kota Batu. Dengan peran perempuan di Kota Batu bisa membantu memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Apalagi dengan disiplin menggunakan masker, selain terhindar dari Covid-19 juga menghindari adanya sanksi. Sebab sanksi telah dicantumkan dalam Peraturan Wali Kota Batu Nomor 78 tahun 2020. “Setidaknya dengan peran para perempuan ini upaya kami membantu menekan angka konfirm positif Covid-19 yang terus mengalami lonjakan “ harapnya.
Apalagi hingga Jumat (11/9/2020) zona merah di Kota Batu sudah tersebar di 13 desa/kelurahan. Kemudian untuk zona oranye berada di 8 desa/kelurahan. Dan 3 desa/kelurahan sisanya masih berada di zona kuning.
Baca Juga : Berani Langgar Protokol Kesehatan Covid-19 di Pamekasan, Siap-Siap Didenda!
Kemudian daftar pasien aktif Covid-19 sejumlah 47 orang, dan akumulatif Kota Batu di angka 330. Angka kesembuhan mencapai 257 orang. Sedangkan angka meninggal dunia di angka 26 orang.