free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Tersembunyi Covid-19, Apa Itu?

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Yunan Helmy

09 - Sep - 2020, 20:30

Placeholder
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock/Kokbitchamchod).

Belakangan ini happy hypoxia tengah menjadi perbincangan publik. Kemunculannya bagaikan misteri dari infeksi virus covid-19 yang selama ini dialami pasien. Sebab, sejak kemunculan pandemi, banyak orang yang terkonfirmasi positif covid-19 dengan berbagai gejala.

Namun, baru-baru ini silent hypoxemia atau happy hypoxia mulai banyak ditemukan pada pasien dengan infeksi virus covid-19. Bahkan tak sedikit yang menimbulkan kematian tanpa gejala. Lantas, apa itu happy hypoxia?

Baca Juga : Angka Kesembuhan Positif Covid-19 Tembus 955 Orang, Kota Malang belum Capai Standar

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan happy hypoxia merupakan penurunan kadar oksigen dalam darah yang tidak disertai dengan keluhan atau gejala yang dirasakan pasien.

Padahal dalam kasus covid-19, pasien memiliki variasi, dari yang tidak bergejala, ringan, sedang sampai berat, hingga kritis. Umumnya, pasien covid-19 memiliki gejala pneumonia atau radang paru.

"Dilihat dari kosakata, happy itu bahagia hipoxia itu kekurangan oksigen. Ini salah satu manifestasi dari covid-19 karena orang merasa tidak ada gejala," jelasnya.

Husnul menambahkan, penderita happy hypoxia tidak akan memunculkan keluhan apa pun. Pasien tetap beraktivitas biasa sebagaimana mestinya, namun secara tiba-tiba kebutuhan oksigen dalam tubuh terhambat.

Kurangnya kebutuhan oksigen di dalam tubuh inilah yang bisa dikatakan karena adanya paparan virus dari covid-19 yang masuk. "Orang merasa tidak ada keluhan, sehingga begitu aktivitasnya seperti biasa kebutuhan oksigen mendadak menjadi terhambat. Itu yang menjadikan hipoxia-nya mana kala aktivitas-aktivitas seperti biasa. Nah, tidak tersuply-nya oksigen ini salah satunya memang karena dari paparan virus Covid-19," imbuhnya.

Baca Juga : Cegah Munculnya Kluster Baru, Pemkot Blitar Bakal Rapid Test Massal ASN dan Santri

Meski di Kota Malang belum ditemukan kasus happy hypoxia, dalam hal ini masyarakat tetap diimbau untuk waspada dalam setiap aktivitas.

Penderita happy hypoxia itu sendiri adalah seorang dengan kondisi yang sehat. Namun, bisa membahayakan ketika membawa penularan virus kepada yang lainnya.

"Sejauh ini belum ada (kasus happy hypoxia di Kota Malang), semoga tidak terjadi karena mobilitas warga Kota Malang juga tinggi. Makanya kita semua juga harus waspada karena kita 100 persen terhindar atau tidak terpapar covid-19 juga belum tahu," tandasnya.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Yunan Helmy