Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar kian gencar melakukan pencegahan Covid-19 di wilayahnya. Hal ini setelah Kota Blitar kembali masuk zona merah Covid-19.
Upaya dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang akan digelar oleh Pemkot Blitar bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 adalah melakukan rapid test massal dengan target aparatur sipil negara (ASN) dan santri di Kota Blitar.
Baca Juga : Puluhan Anggota dan Staf DPRD Ngawi Jalani Rapid Test, Hasilnya?
Sekretaris Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, dalam melaksanakan rapid test tersebut Pemkot Blitar telah menyiapkan 4.000 alat rapid. Dalam pelaksanaan rapid test di kalangan ASN, Gugus Tugas masih berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Blitar. Nantinya BKD yang menentukan ASN di OPD mana, yang menjadi prioritas rapid test.
Sementara, rapid test untuk santri di pondok pesantren rencananya akan dilaksanakan secara acak. Jika terdapat santri yang reaktif, Gugus Tugas baru melakukan rapid test secara menyeluruh.
“Teknis untuk rapid test di Pondok Pesantren ini kami masih menunggu Dinas Kesehatan. Teknisnya ada di sana,” ungkap Hakim dilansir BLITARTIMES dari laman situs resmi Pemkot Blitar, Selasa (8/9/2020).
Dikatakan Hakim, rapid test massal di kalangan ASN dan santri dilakukan sebagai antisipasi munculnya kluster baru Covid-19. Langkah ini diambil setelah terjadi tren klaster baru penyebaran Covid-19 di perkantoran dan pondok pesantren di beberapa daerah.
Baca Juga : Zona Merah di Kota Batu Bertambah Jadi 13 Desa/Kelurahan, Total Pasien Konfirm 299 Orang
“Ambil contoh di Banyuwangi, muncul kluster pondok pesantren. Hal tersebut kami antisipasi dengan melaksanakan rapid test massal,” pungkasnya.