Pandemi covid-19 memang mengubah banyak hal. Tak terkecuali di sektor pendidikan. Kini, kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan dari jarak jauh melalui daring.
Hal ini membuat semua insan pendidikan harus beradaptasi dengan teknologi. Salah satu yang repot adalah siswa kelas 12 yang masih bingung untuk masuk ke perguruan tinggi di era pandemi ini.
Baca Juga : Bantuan Kuota Internet, Dinas Pendidikan Kota Batu Beri Batas Pendataan hingga 11 September
Untuk membantu para siswa ini, SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang menggelar expo perguruan tinggi secara virtual, Jumat (4/9/2020). Expo perguruan tinggi virtual ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Indonesia.
Sejumlah 51 perguruan tinggi swasta dan 11 biro pendidikan dari dalam maupun luar negeri mengikuti expo tersebut. Dari luar negeri tercatat ada perguruan tinggi dari Hongkong, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
"Kegiatan kita saat ini expo perguruan tinggi. Hari ini expo sifatnya presentasi berbagai macam jurusan yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi tersebut. Sedangkan besok ada sesi kedua yaitu expo pameran," ujar Wakil Kepala Sekolah bagian Humas, Petrus Wisnu Wiyono Sakti.
Dalam expo pameran, perguruan tinggi diberi kesempatan menyampaikan berbagai macam keunggulannya dalam rangka memberikan wawasan untuk para siswa.
Lantaran digelar secara virtual, tentunya puluhan operator diterjunkan oleh Kosayu. Sejumlah 46 orang yang terdiri atas sepasang host dan co-host memegang 1 komputer.
Baca Juga : Demi Kuota Internet untuk Sekolah Daring, Bocah Ini Berjualan di Balai Kota Batu
Perlu diketahui, tradisi expo ini sudah dilaksanakan Kosayu selama 22 tahun. Wisnu mengungkapkan, pameran dengan sistem online ini tentu lebih kompleks dari pameran yang digelar offline. Bahkan, sempat terjadi jaringan down selama 15 menit. Meski demikian, dapat diatasi dan expo bisa berjalan dengan lancar hingga siang ini.
Ribuan peserta yang mengikuti expo itu juga bukan hanya dari SMAK Kosayu saja, melainkan juga dari SMA lain. Sementara, para peserta berasal dari seluruh Indonesia. Hal ini tak mengherankan sebab memang siswa Kosayu saja berasal dari 150 kota 27 provinsi se Indonesia.
"Semoga masih memberikan manfaat yang luas kepada para siswa Kosayu khususnya, dan pada masyarakat Indonesia pada umumnya terutama dalam dunia pendidikan," pungkasnya.