Klitih atau aksi kekerasan dengan senjata tajam di jalanan oleh anak-anak muda masih menjadi sumber keresahan masyarakat, terutama di Yogyakarta. Bahkan, dalam setahun terdata ada 40 kasus klitih yang terjadi.
Kekerasan dan kriminalitas jalanan seperti klitih, menjadi perhatian khusus bagi Kombes Pol. Purwadi Wahyu Anggoro yang kini menjabat sebagai Kapolresta Yogyakarta. Purwadi mengatakan, dia akan mempelajari peta lapangan dan juga fenomena klitih tersebut.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Masih Masif, Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Malang Gagal Terealisasi
“Akan saya pahami dahulu, mereka kan mencari identitas. Ada orang-orang duduk, jalan, ditebas senjata. Itu harus ditangani, nanti saya akan cari tahu,” ujar Purwadi usai kegiatan penyambutan, Rabu (2/9/2020) sore.
Mantan Kapolres Kep. Riau ini mengatakan bahwa klitih bukan fenomena baru. “Klitih itu sebenarnya sudah lama di Jogja, sejak saya masih tugas di sini dulu sudah ada,” ucapnya.
Sedikitnya 81 orang menjadi pelaku klitih, di mana 57 di antaranya berstatus pelajar sisanya pengangguran. Dalam setahun terakhir, ada sekitar 40 kasus klitih di Yogyakarta.
Tak hanya soal kekerasan jalanan, potensi konflik atas kepentingan politik pun menurutnya perlu diperhatikan. Mengemban tugas baru di Kota Yogyakarta, Purwadi memetakan politik yang ada. “Politik di Kep. Riau lebih rendah dibanding perpolitikan di daerah Yogyakarta ini,” pungkasnya.
Baca Juga : Ratusan Buku Diterima Dipusip Bangkalan dari Perpusatakaan Nasional
Sementara, Kombes Pol Sudjarwoko yang hadir dalam apel tersebut, memuji semua kinerja jajaran personel di Kapolresta Yogyakarta. "Mulai sabhara sampai satlantas luar biasa. Saya belum pernah menemui di daerah manapun ketika saya bertugas. Hanya 2 bulan tugas di sini, banyak sekali kenangannya," ungkapnya ketika menyampaikan pesan perpisahan.