Di tengah masa pandemi Covid-19 ini warga Bulan Terang Utama (BTU) RT 07 RW 16 bisa menjadi percontohan bagi masyarakat di Kota Malang karena ada satu pelayanan pembelajaran Bahasa Inggris gratis dengan memanfaatkan posko.
Pendidikan yang dijalani anak-anak mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini memang dilakukan dengan kebiasaan baru yakni virtual, hal itu karena kondisi wabah Covid-19 sehingga pendidikan tidak bisa dilakukan secara tatap muka.
Baca Juga : Orang Tua Keluhkan Biaya Kuota Internet Membengkak, Dispendik Banyuwangi: September Gratis
Namun, ada sisi di mana seorang anak akan merasa jenuh atau bosan ketika menjalani kegiatan belajar dengan virtual. Apalagi saat ini banyak orang tua yang mengeluh karena harus membantu anaknya ketika kesulitan mengerjakan tugas dari guru.
Berkaca dari hal tersebut, warga Bulan Terang Utama (BTU) RT 07 RW 16 yang awalnya hanya berbincang di posko dengan suguhan kopi, muncul sebuah ide untuk membuat anak-anak tidak bosan belajar virtual sendiri di rumah, yakni dengan mengadakan belajar mengajar di posko.
Ide tersebut muncul dari seorang dosen Bahasa Inggris di IKIP Budi Utomo (IBU) yang bernama Adi dan juga merupakan warga Bulan Terang Utama. Dalam usulan tersebut Adi menyampai bahwa ia bersedia memberikan materi pembelajaran gratis kepada anak-anak setiap hari Sabtu.
"Kelas Bahasa Inggris gratis untuk anak-anak yang sekolah kan kesulitan, karena Bahasa Inggris itu tidak semua orang tua tahu. Jadi keresahan dari orang tua yang kesulitan untuk mendampingi putra-putrinya dan kebetulan saya bisa Bahasa Inggris dan juga pengajar Bahasa Inggris maka saya mengabdikan diri untuk masyarakat itu bantu putra-putrinya," kata Adi saat dihubungi media ini.
Dalam prosesnya, Adi memberikan materi Bahasa Inggris dasar kepada anak-anak yang mengikuti kelas gratis tersebut. "Itu 1 jam apa setengah jam itu materi Bahasa Inggris, berikutnya konsultasi tugas-tugas sekolah atau apa sehingga nanti jika mereka aktif kembali masuk sekolah lagi maka punya bekal Bahasa Inggris," ujarnya.
Diakui Adi, sebenarnya kelas gratis itu untuk SMP, namun ternyata dari tingkatan SD juga mau belajar, sehingga mau tidak mau ia memperbolehkan karena semangat belajar yang tinggi dari anak-anak tetangganya itu.
"Ya ada kesulitannya, karena yang saya hadapi itu anak-anak dan dari nol semuanya itu, dan tingkat pengetahuannya beda-beda karena ada yang kelas 1, 2 tadi juga dari SD. Maka dari itu pembelajarannya ya benar-benar dari nol sehingga benar-benar dasar dan kemampuannya nanti sama. Kalau yang awal secara umum itu saya ngasih dasarnya baru setelah itu konsultasi kesulitan apa yang ada tugas dari sekolah," ungkapnya.
Sementara itu Ketua RT 07 RW 16 BTU, Nanang Setiawan mengatakan bahwa ia dan warga lainnya sangat mengapresiasi usulan dari Adi yang mau meluangkan waktunya untuk memberikan kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris secara gratis.
Baca Juga : Kabar Gembira, Pelajar SMA/SMK di Kota Blitar Bakal Dapat Bantuan Kuota Internet
"Kami sangat mendukung sekali, karena pertama dari kemauan beliaunya sendiri lalu juga untuk menghilangkan rasa bosan anak-anak yang belajar terus di rumah," ucap Nanang.
Menurut Nanang, kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris gratis yang diberikan Adi tersebut baru dilaksanakan pada Sabtu (29/8/2020) sore. Nantinya kegiatan itu akan terus berlanjut pada minggu berikutnya di hari yang sama.
"Dalam proses belajar mengajar itu, tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan kami selalu ingatkan itu, karena saat ini juga masih dalam kondisi pandemi," ujarnya.
Saat disinggung bagaimana nanti jika kelas gratis yang diinisiasi oleh warga RT 07 RW 16 BTU ini ditiru dan diterapkan di wilayah lain, Nanang justru merasa bersyukur karena dengan begitu semangat belajar anak-anak tetap tinggi meski dalam situasi pandemi Covid-19.
"Tidak ada masalah, saya justru senang dan bersyukur kalau nanti di wilayah lain menggunakan metode seperti itu. Jadi supaya semangat belajar anak-anak tetap tinggi," pungkasnya.