18 September 2020, para atlet sepeda downhill yang nampaknya puasa panjang kompetisi bakal termanjakan dengan kompetisi perdana yang digelar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Malang di track Mountain Bike (MTB) baru yang ada di Ngajum, Kabupaten Malang. Kompetisi downhill tersebut bertajuk HKND L'Sima Downhill Challenge 2020.
Kalapas Klas 1 Malang, Anak Agung Gede Krisna menjelaskan, jika kompetisi tersebut digelar setelah track MTB yang dibuat oleh para narapidana di Lapas terbuka Ngajum, diresmikan pada 17 September 2020 oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Baca Juga : 2 Perangkatnya Ditahan Kejaksaan, Kades Campurdarat Pastikan Tak Ganggu Roda Pemerintahan
“Nanti akan diresmikan oleh Menteri Hukum dan HAM. Track ini buatan atau arsiteknya ya teman-teman warga binaan,” ujarnya.
Dalam kompetisi downhill tingkat nasional tersebut, terdapat 11 kategori atau kelas, mulai dari anak-anak hingga kelas mereka yang memang sudah profesional dalam bidang sepeda downhill.
"Kami sudah sebar Informasinya ke media sosial, dan ternyata peminatnya banyak. Sementara ini sudah ada sekitar 50 yang telah mendaftar," jelasnya (24/8/2020).
Reward dalam kompetisi sendiri, juga tak tanggung-tanggung cukup besar. Total hadiah yang diberikan dari semua kelas sebesar Rp 80 juta. Dan bagusnya, dari kegiatan kompetisi tersebut tidak menggunakan sepeserpun anggaran dari negara.
"Semua kegiatan dibiayai oleh sponsor, biaya pendaftaran dan lainnya. Di sini biaya pendaftarannya sebesar Rp 300 ribu," bebernya.
Digelarnya kompetisi ini, selain untuk mewadahi para atlet dan pengemar downhill, pihak Lapas juga ingin mengenalkan kepada masyarakat. Di mana Lapas memiliki sebuah lokasi pembinaan napi yang begitu bagus dan strategis, bahkan berpotensi wisata.
Baca Juga : George da Silva Bawaslu Menangis saat Bertemu Heri Cahyono
"Selain itu, di sini juga bentuk implementasi ketahanan pangan yang harus diketahui masyarakat. Termasuk juga dalam pembinaan atlet sepeda downhill bisa dilakukan di sini. Sektor perekonomian masyarakat tentunya juga akan ikut terdongkrak. Misalnya dari parkir, penginapan atau kuliner," ungkapnya.
Sementara itu, mengingat masih masa pandemi dan menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) upaya antisipasi tetap dilakukan oleh petugas Lapas bekerjasama dengan Pemda maupun pihak rumah sakit setempat.
"Tentunya di sini kami nanti wajibkan untuk semuanya menggunakan masker. Termasuk para atlet. Bila tidak menggunakan masker, tidak kami perbolehkan masuk di area sini. Kami juga sediakan handsanitizer dan juga menekankan untuk penerapan psycal distancing. Makanya kami nanti juga mengandeng pihak TNI maupun Polri dalam upaya pengamanan," terang pria asal Bali ini.