free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Wali Kota Malang Apresiasi Beksan Sandiwara Virtual Disdikbud

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Aug - 2020, 03:59

Placeholder
Wali Kota Malang, Sutiaji saat memberi sambutan dalam Beksan Sandiwara Virtual Disdikbud Kota Malang. (Foto: Ima/MalangTIMES)

Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi Beksan Sandiwara Virtual dalam event Malang Culture yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Selasa (18/8/2020). 

Dia menyatakan, pesan yang tersirat dalam Beksan Sandiwara Virtual berjudul "Ojo Ngomong Waton, Ngomongo Nganggo Waton" ini sangat penting untuk anak-anak dan juga masyarakat umum.

Baca Juga : Persiapan Belum Matang, Simulasi Sekolah Tatap Muka di Kota Malang Belum Terealisasi

 

"Secara tema ini saya kira bagus. Selain itu saya kira mengangkat kisah-kisah rakyat itu perlu kita lakukan," ucapnya kepada awak media.

Beksan Sandiwara Virtual berjudul "Ojo Ngomong Waton, Ngomongo Nganggo Waton" diadaptasi dari Cerita Rakyat Dinoyo dan Polowijen dengan tokoh Joko Lulo dan Ken Dedes. Di mana, berdasarkan penuturan dan kisah dari generasi ke generasi ada suatu ketabuan bagi warga kampung Dinoyo untuk menjalin hubungan dengan warga kampung Polowijen.

Adaptasi cerita ini mengisahkan bagaimana seharusnya kejujuran harus dijunjung tinggi. Bahwa orang yang dipandang memiliki ilmu tinggi dan terkenal akan ilmunya, justru akan semakin memahami batasannya sendiri dan tidak suka melebih-lebihkan dirinya.

Nilai moral yang diambil juga adalah bahwa keinginan untuk tampil lebih menonjol daripada yang lainnya terkadang membuat orang akan mengambil langkah-langkah yang ceroboh. Dalam sandiwara ini juga disebutkan bahwa kebohongan akan menyebabkan celaka bukan hanya kepada diri sendiri namun bisa berakibat merugikan orang lain.

Bagi Sutiaji, pesan yang didapat yakni, apabila kita membantu orang tidak perlu pamrih. Pesan-pesan inilah yang menurut Sutiaji perlu ditekankan untuk anak-anak.

"Saya kira event semacam ini bagus dan perlu terus kita kembangkan. Terlebih improvisasi anak-anak dengan virtual itu luar biasa. Saya lihat tadi penonton yang bergabung juga lumayan, lebih di atas seribu," katanya.

Baca Juga : 5 Judul Proposal Mahasiswa Unikama Lolos Pendanaan PKM-PSH Kemendikbud

 

Dikatakan Sutiaji, pembangunan karakter anak sangat efektif dengan cara memberikan cerita dalam bentuk visual ini. Dan meski masih dalam situasi pandemi, diharapkan tidak menutup keinginan dan semangat orang untuk berekspresi.

"Sesungguhnya di musim-musim covid ini justru kreativitas kita semakin tergugah dan tertantang," tandasnya.

Sementara, Kepala Disdikbud Kota Malang, Zubaidah menyampaikan bahwa tema "Ojo Ngomong Waton, Ngomongo Nganggo Waton" yang berarti "Jangan Sekali-sekali Asal Bicara, tetapi Bicaralah Sesuai Sumber dan Fakta yang Benar" perlu kita budayakan.

"Inilah yang perlu kita budayakan, kepada siapa saja kita harus berbicara sesuai dengan sumber dan fakta yang benar. Inilah yang perlu dilestarikan," katanya.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni