Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang melaporkan anggota dewan, SHM dipanggil ke Polres Tulungagung. Pemanggilan ini untuk menyerahkan surat SP2 kasus yang melibatkan anggota dewan itu.
Salah satu tokoh masyarakat, Purnomo, SH. Menyampaikan isi dari surat itu adalah penghentian proses penyidikan terhadap SHM. Polisi kata Purnomo tidak mempunyai alasan yang cukup untuk melanjutkan penyidikan. “Polisi telah berusaha melakukan penyelidikan, namun menurut info beliau (Polisi) tidak memiliki atau tidak menemukan alat bukti yang memadai,” ujar Purnomo.
Baca Juga : Tebang Pilih! Ini Transkrip Rekaman Satpol PP Kota Malang ketika Ancam Seorang PKL
Tokoh lainya, Heri Widodo alasan yang disampaikan oleh kepolisian belum jelas. Padahal untuk bukti dirinya sempat akan memberikan rekaman video kejadian di Pendopo Tulungagung, namun ditolak oleh Polisi. “Bukti video sudah kita sampaikan, mau kita serahkan Polres mengatakan nanti saja,” kata Heri Widodo.
Pihaknya secara lisan juga telah meminta alasan tidak dilanjutkan penyidikan terhadap SHM saat menerima surat SP2. Namun pihak Satreskrim yang diwakili oleh KBO Reskrim, Iptu Suwoyo belum memberikan jawaban. Jawaban nantinya akan diberikan secara tertulis paling lambat Sabtu, (15/8/20) pagi. “Kita ingin tahu apa yang jadi landasan penyidik untuk mengatakan belum dapat ditindaklanjuti,” ujarnya.
Heri Widodo menganggap kata “belum” dalam SP2 itu menjadi bias. SHM sendiri sudah ditetapkan tersangka pada Selasa (11/8/20) lalu dengan jeratan pasal 355 ayat 1.
Padahal pasal 355 ayat 1 bukanlah yang dilaporkan untuk menjerat SHM. Pihaknya mengajukan 8 pasal untuk menjerat SHM dan semuanya dianggap tidak memenuhi unsur oleh Polisi. “Beda sekali dengan yang kita laporkan,” katanya.
Baca Juga : Polres Malang Bongkar Sindikat Pemalsuan Surat Kendaraan Motor, Amankan 25 Unit Motor
Selanjutnya pihaknya akan merapatkan hasil yang diserahkan oleh Polisi, namun pihaknya menunggu jawaban tertulis dari Polres.
Sementara itu KBO Reskrim, Iptu Suwoyo enggan berkomentar terkait surat ini. Dirinya meminta awak media langsung mengonfirmasikannya kepada Kasat Reskrim, AKP Ardyan Yudo. Sayang saat dicari di ruanganya, Kasat Reskrim tidak ada di tempat. Saat ditelepon pun juga tidak dijawab.
