Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ngujung Lana Usaha di Kecamatan Temayang pada tahun 2020 ini tengah fokus di dua unit usaha andalan, yaitu usaha di bidang pertanian dan usaha di bidang perdagangan. Mereka ingin bangkit dari kerugian yang dialami pada unit usaha peternakan pada awal pendirian BUM Desa tahun 2017 lalu.
Bendahara Bumdes Lana Usaha Ahmad Misbakhul Mufidz mengatakan dalam prosesnya, mendirikan usaha tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Usaha peternakan sapi, budidaya jamur dan jual beli sabun mengalami kerugian. "Pengurus segera melakukan langkah penyelamatan dengan menjual sisa aset dan mengalihkannya pada usaha, tanam melon dan toko bangunan pada tahun 2018," Kata Mufidz Senin (10/08/2020).
Baca Juga : Absensi Online Karyawan Makin Mudah dengan Software Payroll
Dia lantas menyebutkan, Bumdes Ngujung Lana Usaha ini pertama kali mendapatkan suntikan modal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2017 sebesar Rp 100 juta. Modal tersebut digunakan untuk pembelian sapi, budidaya jamur, dan usaha sabun. Selain itu digunakan untuk pembuatan kandang serta operasional pemeliharaan.
Kemudian pada tahun 2018 APBDes, Desa Kembali menyuntikkan modal sebesar Rp 50 juta yang dialokasikan pada usaha toko bangunan.
Seiring berjalannya waktu, 2 usaha dari bidang pertanian dan toko bangunan yang mulai berjalan lancar mengalami pasang surut. Kepedulian Desa terhadap BUM Desa yang tinggi, akhirnya kembali menyuntikan modal untuk pengembangan toko bangunan sebesar Rp 50 juta dari APBDes 2019.
"Karena pasang surut, Bumdes memang belum bisa memberikan sumbangan ke PAD, pengurus masih berjuang mengembalikan modal setelah rugi," terang Mufidz.
Karena dukungan dari pemerintah Desa yang tinggi terhadap perkembangan BUM Desa, Desa Ngujung Kecamatan Temayang mendapatkan Bantuan Keuangan (BK) dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebesar Rp 100 juta pada tahun 2019, dan sharing dari desa sebesar Rp 10 juta.
Baca Juga : Pandemi Covid 19, Emas Mulai Langka
Sesuai peruntukannya, bantuan keuangan sebagai penguatan modal BUM Desa ini digunakan pada unit usaha pertanian. BUM Desa Lana Usaha menggunakan modal tersebut untuk jual beli hasil pertanian. "Ini sesuai cita-cita dari Bupati, bahwa Bumdes bisa membeli hasil pertanian dari masyarakat sekitar. Petani bisa merasakan manfaatnya dan usaha dari Bumdes berjalan dengan lancar," Imbuh Mufidz.
Dengan adanya tambahan dana BKD dari pemkab dan juga adanya pendamping dari Dinas PMD terhadap Bumdes Lana Usaha, akhirnya perlahan-lahan bisa bangkit untuk menutupi kerugian yang pernah terjadi.
Sampai tahun 2020 ini, total suntikan dana untuk Bumdes Ngujung sebesar Rp 310 juta baik darj APBDes maupun dari APBD melalui Bantuan Keuangan. Jika tahun 2020 ini berjalan dengan lancar, Bumdes Lana Usaha akan segera bisa mengembalikan kerugian pada awal berdirinya usaha. "Sehingga kami bisa menyetor ke PAD pada tahun 2021 mendatang," pungkasnya.