Seorang ibu hamil di Jombang melahirkan sendiri anaknya tanpa dibantu tenaga medis saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC). Akibatnya, bayi perempuan yang dilahirkannya meninggal dunia. Kasus ini kini jadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Hari ini, Senin (10/8), Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mendatangi RS PMC, Jalan IR H Juanda, Kelurahan Kepanjen, Jombang. Tim dari Pemprov Jatim ini untuk menyelidiki kasus yang menimpa DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang.
Baca Juga : Batalion 514 Temukan Pendaki Gunung Piramida Tanpa Nyawa
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dr M Vidya Buana, membenarkan adanya kegiatan tim Dinkes Provinsi Jatim di Jombang. Ia menyampaikan, kedatangan tim Dinkes Provinsi Jatim itu adalah tindak lanjut dari laporan yang disampaikan Dinkes Jombang ke Pemprov Jatim.
"Dinas Kesehatan Provinsi juga akan langsung ke Rumah Sakit Pelengkap (RS PMC). Kita hari ini mendampingi, nanti hasilnya seperti apa tunggu nanti siang ya," ujarnya saat ditemui di Kantor Dinkes Jombang, (10/8) pagi.
Dijelaskan Vidya, tim dari Dinkes Provinsi Jatim ini untuk mengaudit proses penanganan DR selama berada di RS PMC. Pada proses audit itu, juga melibatkan unsur organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Perjalanan, riwayat ibu hamil, nanti ada paparan juga dari Puskesmas, ANC-nya seperti apa, sampai kemudian ibu ini datang ke rumah sakit, dari rumah sakit nanti penanganannya seperti apa, nanti akan dibahas semuanya," tandasnya.
Sebelumnya, tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sudah melakukan penyelidikan terkait kronologi kasus DR. Namun, hasil penyelidikan tersebut belum bisa diungkapkan, dengan alasan masih menunggu selesai audit maternal perinatal (AMP).
Pada pembahasan di AMP, lanjut Vidya, juga akan membahas hasil audit yang dilakukan oleh Dinkes Provinsi Jatim.
"Kalau hasil audit dirasa sudah cukup, nanti akan kita segera rekomendasikan. Sementara belum bisa disimpulkan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang, memilih RS Pelengkap Medical Center (RS PMC) Jombang untuk persalinan anak ke duanya. Ia merasa ditelantarkan pihak rumah sakit karena tidak ada penanganan tim medis saat proses persalinan.
Baca Juga : Geger Skandal Pinjaman Macet Miliaran Rupiah Oknum Pegawai BKD Tulungagung
Istri BK (29) itu, masuk ke rumah sakit pada Selasa (4/8) pukul 01.30 WIB. Saat pertama masuk, DR diminta mejalani rapid test dan hasilnya reaktif. Karen itu, ia dipindahkan ke ruang Darusallam RS PMC. Hingga pada pukul 04.30 WIB, DR melahirkan anak ke duanya tanpa dibantu bidan atau dokter jaga saat itu.
Ibu DR yang mendampingi di ruang perawatan, mencoba memberitahu perawat dan petugas media lainnya. Namun, petugas medis di rumah sakit tak menggubrisnya.
Petugas medis baru datang setelah 30 menit bayi lahir. Hingga akhirnya, bayi yang baru dilahirkan DR itu dinyatakan meninggal dunia. Hal itu, lantas membuat kecewa DR dan keluarga karena merasa tidak ditangani atau ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.
"Yang saya kecewakan itu waktu di ruang Darusallam, ketika saya kesakitan perawat terus bilang nanti jam 9 (ditangani, red). Hingga akhirnya keluar bayinya itu pun tidak langsung dilihat, baru setengah jam setelah bayi lahir baru dilihat. Kalau menurut saya, waktu bayi lahir itu tidak nangis, kalau itu langsung ditangani, langsung dikasih oksigen, dikasih oksigen, dikasih penghangat ya ndak sampai kayak gitu (meninggal, red)," kata DR saat ditemui di kediamannya.(*)