Bupati Blitar Rijanto meresmikan soft launching Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat pada Rabu (5/8/2020). Peresmian rumah sakit ini bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Blitar ke-696.
Peresmian RSUD Srengat ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Blitar Rijanto. Hadir dalam agenda ini Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito, Forkopimda Kabupaten Blitar, Anggota DPRD Kabupaten Blitar dan kepala OPD terkait jajaran Pemkab Blitar.
Baca Juga : Tak Pernah Dirayakan, Ultah Bupati Madiun ke-43 Terbilang Sederhana
Dikatakan Bupati Rijanto, RSUD Srengat adalah rumah sakit milik Pemkab Blitar yang memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Blitar Barat dan sekitarnya. Rumah sakit ini dibangun selama dua tahun dimana pengerjaanya dimulai pada tahun 2018.
Rumah sakit ini dibangun atas permintaan masyarakat di mana usulanya disetujui DPRD dan pembangunanya dilaksanakan Pemkab Blitar. “RSUD ini dibangun atas permintaan masyarakat. Kami wujudkan keinginan mereka sebagai upaya peningkatan layanan di bidang kesehatan,” ungkap Bupati Rijanto.
Setelah soft launcing, RSUD Srengat untuk sementara belum melayani pengobatan umum. Rumah sakit ini sementara akan difungsikan untuk penanganan covid-19 sebagai rumah sakit pendukung RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan Rumah Sakit Medika Utama.
“Peresmiannya soft launching, kenapa demikian?, karena untuk pelayananya masih belum bisa maksimal. Sementara RSUD Srengat masih untuk melayani pasien covid-19. Karena apa?, kondisi Kabupaten Blitar sekarang ini kan untuk covid-19 naik terus,” papar orang nomor satu di Kabupaten Blitar.
Di kesempatan ini Bupati Rijanto bersama-sama dengan Forkopimda mengecek langsung ruangan dan fasilitas di RSUD Srengat. Dari tinjauan ini bupati melihat RSUD Srengat lebih sempurna untuk penanganan pasien covid-19 dibanding rumah sakit lainnya.
“Ketika pasien covid-19 datang, mereka tidak mungkin lewat ruangan-ruangan yang lain. Jadi, ambulans akan langsung menuju pintu belakang, di situ ada pintu khusus untuk pasien covid-19. Begitu masuk mereka akan langsung ditangani teman-teman nakes dan dibawa ke ruang isolasi,” paparnya.
Baca Juga : Bupati Jember: Kenaikan Pangkat ASN Jangan Dipolitisir
Terkait dengan tenaga kesehatan, Bupati Rijanto memastikan RSUD Srengat sudah siap. Mulai dari dokter spesialis, dokter umum hingga paramedik. Pelayanan medis di RSUD Srengat diharapkan maksimal dengan adanya fasilitas peralatan medis yang canggih.
“Tadi saya pesan agar peralatan yang canggih-canggih dan bagus ini dirawat dengan baik agar umur pemakaianya bisa lebih lama.
Sedangkan pelayanan untuk pasien umum pihaknya masih menunggu realisasi kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Untuk kerjasama dengan BPJS Kesehatan, ternyata persyaratanya cukup panjang. Diantaranya petugas-petugas harus ikuti bimtek dulu, administrasi harus disiapkan secara bagus, baru nanti kita bisa realisasikan kerjasama dengan BPJS. Realisasi untuk pelayanan umum lebih cepat lebih baik, tapi kita tidak bisa kesampingkan regulasi, jangan sampai di perjalananya nanti ada kendala-kendala,” pungkasnya.(Adv/Kmf)