free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Dhea Lukita Andreana, Anak TKI Asal Tulungagung Jadi Paskibraka Nasional di Tengah Pandemi

Penulis : Desi Kris - Editor : Nurlayla Ratri

03 - Aug - 2020, 17:37

Placeholder
Dhea Lukita Andreana (Foto: YouTube)

Tinggal menghitung hari bangsa kita akan merayakan HUT ke-75 Republik Indonesia. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi salah satu bagian terpenting dalam upacara bendera.  

Namun, dengan kondisi Covid-19 saat ini sejumlah aturan baru pun dibuat. 17 Agustus 2020 nanti, upacara HUT ke-75 RI tetap digelar di Istana Negara.  

Baca Juga : Tak Cuma Belajar Daring, Ajak Anak Bermain Juga Penting!

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini tamu yang hadir untuk mengikuti upacara bendera dibatasi. Hal itu termasuk juga anggota tim Paskibraka yang biasanya berjumlah ratusan siswa-siswi dari berbagai penjuru Nusantara.  

Tahun ini, istana hanya memilih delapan anggota Paskibraka untuk bertugas menjadi pengibar bendera. Hal itu disampaikan oleh oleh Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) jawa Timur Sarjono.  

“Total ada 8 perwakilan daerah yang terpilih tahun ini, nanti ditetapkan tiga orang bertugas pagi, tiga orang bertugas sore dan dua cadangan,” ungkap Bang Jon, sapaan akrabnya.

Kali ini, tentunya Jawa Timur pun harus bangga. Lantaran di antara delapan anggota Paskibraka Nasional itu terdapat satu siswi yang mewakili Jawa Timur.  

Sosok berprestasi itu ialah Dhea Lukita Andreana. Sebenarnya Dhea dan tujuh rekan lainnya merupakan anggota Paskibraka Nasional tahun 2019 lalu.  

Karena tidak adanya perekrutan anggota Paskibraka baru, diputuskan untuk mengambil siswa siswi terbaik anggota Paskibraka di tahun 2019.  

Berikut profil Dhea Lukita Andreana:

Dhea merupakan siswi kelas XII SMAN 1 Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur. Dhea merupakan anak dari pasangan Salim Rajun dan Nursiah.  

Kedua orang tua Dhea bekerja sebagai TKI di Taiwan dan Malaysia. Kesehariannya, Dhea tinggal bersama sang kakek. 

Baca Juga : Tetap Berbagi pada Masa Pandemi, Unikama Sembelih 2 Ekor Sapi

Menjadi anggota Paskibraka ternyata sudah menjadi cita-cita Dhea sejak kecil. Di tahun 2019 lalu, Dhea mengawali dengan ikut seleksi kabupaten untuk menjadi anggota Paskibraka.  

Setelah lolos, ia maju seleksi ke tingkat Provinsi Jatim. Di Jatim, Dhea lantas bersaing dengan utusan dari 38 Kabupaten/Kota di jatim.  

Setiap daerah saat itu mengirim tiga perwakilan. Melalui seleksi panjang, Dhea akhirnya terpilih ke tingkat nasional bersama seorang siswa asal Kota Batu.  

Terpilih menjadi anggota Paskibraka tentunya menjadi suatu kebanggan dari Dhea. "Alhamdulillah senang sekali, apalagi tak hanya mewakili sekolah tapi Jawa Timur," ujar Dhea saat wawancara pada tahun 2019 lalu.  

Kedua orang tua Dhea tentunya juga sangat bangga dengan terpilihnya sang putri menjadi anggota Paskibraka. Dikatakan oleh sang ibu, Dhea merupakan sosok anak yang rajin dan taat meski diasuh sang kakek.  

Dhea ditinggalkan kedua orangtuanya menjadi TKI sejak berusia dua tahun. Diakui Nursiyah, ia dan suami nekat untuk merantau lantaran ingin mengubah nasib.  

Hal itu dilandasi pengalaman buruk yang sempat dialami saat merantau di Ambon. Kala itu, Nursiyah berserta suami dan kakak Dhea harus pulang ke Jawa karena adanya konflik sektarian 1999.  


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Nurlayla Ratri