Publik mendadak dihebohkan dengan munculnya kasus 'Gilang Bungkus'. Bahkan topik tersebut sempat menjadi trending Twitter.
Kasus Gilang Bungkus disebut telah melakukan pelecehan seksual secara fetish dengan menggunakan kain jarik berkedok riset tugas akhir kuliah. Kasus ini mencuat setelah beredar salah satu foto korban Gilang di media sosial.
Baca Juga : Akui Pegang Dua KKS, Warga Rejoagung Tegaskan Belum Pernah Ambil BPNT, Begini Faktanya
Korban bernama MFS lantas menjelaskan ihwal perkenalannya dengan Gilang. Keduanya berkenalan melalui permintaan pertemanan di Instagram yang dikirim Gilang tahun lalu.
Awalnya, MFS tak curiga sama sekali dengan sosok Gilang. Pasalnya, Gilang baru saja berani mengirim pesan pribadi pada Jumat (24/7/2020).
Gilang lantas meminta nomor handphone MFS dan meminta bantuan untuk mengerjakan tugas akhir. Permintaan Gilang pun cukup aneh.
Bagaimana tidak, MFS diminta untuk melakukan eksperimen membungkus seluruh tubuhnya dengan lakban dan kain. Hal itu dilakukan agar bertujuan Gilang tahu kondisi emosi korban saat tertekan.
Merasa curiga, MFS sempat menolak. Pasalnya, ia tak kenal secara personal dan berbeda kampus juga. Namun, MFS akhirnya mengiyakan permintaan Gilang lantaran kasihan.
"Saya kasihan karena semester tua. Di bilang rela sujud biar saya bantu," ujar MFS.
Berikut fakta-fakta kasus Gilang Bungkus yang viral di media sosial:
1. Terpaksa turuti kemauan Gilang
Dibantu oleh sang teman, MFS lantas melakukan eksperimen tersebut. Sementara Gilang memandu melalui percakapan WhatsApp.
Tak sebentar, proses tersebut dilakukan selama tiga jam. MFS mengaku ia marah saat dirinya melakukan hal tersebut.
"Sesak nafas, panas gerah, ujarnya.
Tak puas, Gilang lalu meminta MFS gantian untuk membungkus temannya. MFS makin kesal saat Gilang mengirim balasan atas foto temannya yang telah terlakban. "Dek, siapanih ganteng," ujar Gilang.
MFS juga risih lantaran Gilang juga sempat mengirim pesan lain yang menurutnya sudah melecehkan, "Peluk sini".
2. Gilang ancam bunuh diri
Kemarahan MFS justru membuat Gilang menangis. Tak berhenti menangis, Gilang justru meminta MFS mengulang eksperimennya.
Bahkan Gilang mengancam bunuh diri jika keinginannya tak dituruti. Lalu, mereka sempat berhenti komunikasi.
Baca Juga : Jurnalis Dewan dan Pemkot Desak Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya Minta Maaf
Malam hari, unggahan WA story Gilang menyebut jika kondisinya tidak baik. Unggahan story tersebut mengaku jika ia adalah keluarga Gilang.
MFS lantas meluapkan semua kemarahan kepada sang pengunggah story dan menolak permintaan eksperimen ulang.
3. Ternyata banyak korban
Setelah korban mengunggah kasus tersebut di Twitter, ternyata banyak warganet yang membalas. Sebagian dari mereka mengaku pernah mengalami hal serupa.
Bahkan, ada seorang korban yang mengaku jika pernah melakukan eksperimen tersebut di depan Gilang langsung. Ia bahkan mendapatkan pelecehan seksual secara fisik.
Lantas apa sebenarnya penyakit fetish itu?
Dilansir melalui WebMD, penyakit fetish merupakan kesenangan yang didapat oleh seseorang sebagai respons terhadap objek yang seringkali tak mengandung unsur-unsur seksual.
Orang yang memiliki penyakit tersebut, cenderung membutuhkan suatu objek atau benda tertentu di hadapannya. Lantas mereka berfantasi seksual dengan objek tersebut atau digunakan kepada pasangan agar bisa meraih kepuasan seksual.
Penelitian menunjukkan jika penyakit fetish ini paling umum melibatkan bagian pada tubuh. Seperti kaki, fitur tubuh, tato, atau penindikan.
Pelaku fetish biasanya sering dilakukan oleh pria. Mereka bisa berfantasi dengan barang atau objek tertentu hingga mengalami orgasme.