Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi digelar secara daring (dalam jaringan).
Hal itu menindaklanjuti hasil pembinaan Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Banyuwangi terkait Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) awal masuk sekolah dalam masa transisi pasca pageblug Covid-19 khususnya bagi siswa baru di wilayah ujung timur Pulau Jawa ini.
Baca Juga : Dindik Jatim Beri Kesempatan MPLS SMA/SMK Kunjungan Sekolah 2-3 Jam
Menurut Suhadak, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wongsorejo kabupaten Banyuwangi dalam pertemuan Kepala Sekolah dengan Disdik Banyuwangi antara lain dijelaskan KBM secara tatap muka langsung dalam transisi menuju era new normal bisa dilaksanakan. Hanya saja, tatap muka itu bisa dilakukan apabila memenuhi empat syarat yang ditetapkan oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI).
Adapun syarat yang harus dipenuhi adalah; kabupaten/kota masuk zona hijau untuk penyebaran Covid-19, mendapatkan rekomendasi dari Bupati, sekolah mampu memenuhi sarana prasarana yang seusia dengan standar operasional sistem (SOP) protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan mendapatkan persetujuan dari orang tua. ”Karena dalam perkembangan terakhir Banyuwangi masuk zona orange dalam penyebaran wabah Covid-19 maka KBM dalam awal tahun pelajaran termasuk MPLS dilaksanakan melalui sistem online atau secara daring,” ujar Suhadak.
Mantan wasit basket itu menuturkan untuk memastikan kondisi riil para siswa di SMP Negeri 1 Wongsorejo, maka guru Bimbingan dan Kongseling (BK) maupun para guru lain akan melakukan kunjungan ke rumah-rumah siswa.
“Selanjutnya setelah hasil kunjungan terkumpul maka pihak sekolah akan memberikan bantuan dana pembelian pulsa data sesuai jumlah siswa yang dinilai layak mendapatkan bantuan agar bisa mengikuti program MPLS secara daring dengan menggunakan gawai atau Handphone mereka dengan lancar,” imbuhnya.
Baca Juga : 480 Siswa Ikuti MPLS di Kabupaten Ngawi, Ini yang Dilakukan Pihak Sekolah
Lebih lanjut pria yang saat ini menjadi ketua Pengkab Wushu Banyuwangi menambahkan dalam penerimaan siswa baru tahun ini, sekolahnya mampu mendapatkan siswa sebanyak 177 atau masih di bawah pagu yang ditetapkan. ”Untuk tahun ini sebagian SMP di Banyuwangi jumlah siswa baru yang masuk dibawah pagu yang ditetapkan,” imbuh Suhadak.