Masa transisi menuju new normal, iklim investasi di Kota Malang masih belum pulih. Bahkan, Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang mencatat terjadi penurunan yang cukup signifikan.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Erik Setyo Santoso ST, MT menjelaskan, penurunan terjadi sejak pandemi covid-19 berlangaung. Meski begitu, upaya untuk mendorong san memacu para investor agar menanamkan modalnya di Kota Pendidikan ini terus digenjot.
Baca Juga : Pengamat: RUU Cipta Kerja Munculkan Peluang dan Norma Baru Bagi Pekerja
"Salah satunya dengan memberi layanan prima dan proses mengurus izin yang tak berbelit," katanya.
Erik menjelaskan, di masa pandemi covid-19 seperti sekarang, seluruh layanan publik, utamanya berkaitan dengan pengurusan izin harus terus dimaksimalkan. Sehingga masyarakat dan calon investor dapat dilayani dengan baik.
"Layanan terus diberikan agar tetap kondisif," tambahnya.
Mantan Kepala Barenlitbang Kota Malang itu menyebut, sampai saat ini sektor properti masih menjadi salah satu sektor yang mendominasi investasi di Kota Malang. Selain itu, sektor jasa dan perdagangan juga masih menjadi primadona.
Pertumbuhan iklim investasi pada sektor jasa dan perdagangan itu pun selalu menunjukkan tren positif. Meski memang tak sekencang saat sebelum terjadi pandemi covid-19 seperti sekarang.
Baca Juga : Ekonomi Pekerja Terpuruk, Asosiasi Karaoke dan Hiburan Malam Ajukan Percepatan Operasional
Pertumbuhannya pun merata, tak hanya pada satu kawasan saja. Melainkan sudah tumbuh cukup signifikan disetiap kawasan dan kecamatan Kota Malang.
Sebelumnya, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, iklim investasi di Kota Pendidikan ini sekarang terus diupayakan dilakukan pemulihan. Dengan harapan, perputaran ekonomi dapat berangsur membaik.
Sutiaji menyebut, sektor perdagangan selama pandemi covid-19 tercatat mengalami pertumbuhan. Terutama perdagangan yang memanfaatkan jasa online. Sehingga dia optimis, iklim ekonomi akan terus berangsur membaik selama masa transisi menuju new normal ini.