Agus Setiawan SE, pengusaha muda dan pengamat ekonomi asal Lumajang menilai, aparatur dibawah Bupati Lumajang kurang responsif terhadap kebijakan yang diambil oleh Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq.
Ini terbukti sejumlah masalah yang dicoba diselesaikan langsung di lapangan oleh Bupati Lumajang, sering terulang menjadi masalah yang sama di kemudian hari.
Baca Juga : Pemkot Batu Akhir Tahun 2020 Bakal Kehilangan 8 ASN Eselon II
Jika ini terjadi terus menerus, maka akan banyak masalah yang sebenarnya sudah diselesaikan oleh Bupati Lumajang, kemudian mandeg karena tidak ada follow up yang berkesinambungan dari aparatur yang ada dibawahnya.
"Contoh kasusnya masalah jalan tambang di Lumajang. Dulu Pak Bupati dan Forkompimda sudah turun ke lapangan dengan naik motor. Ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah secara langsung dengan berkomunikasi dengan masyarakat, tapi nyatanya kemudian masalah itu muncul lagi," kata Agus Setiawan.
Ini merupakan salah satu bukti dimana aparatur dibawah Bupati Lumajang belum merespon secara baik usaha yang dilakukan oleh Bupati Lumajang dalam menyelesaikan sebuah masalah.
"Sekarang ini seperti ada penghalang atau tembok antara Pak Bupati dengan aparatur yang ada dibawahnya. Sehingga follow up dari aparatur yang dibawahnya selalu lemah. Kedepan apatur harus satu komando, sehingga bisa mengawal kebijakan Bupati Lumajang dalam usaha menyelesaikan satu masalah," kata Agus Setiwan dalam wawancara dengan Semeru FM, pagi ini, Sabtu (11/7).
Baca Juga : DPRD Dorong Bupati Blitar Segera Atasi Kemacetan akibat Beroperasinya Pabrik RMI
Kedepan ini masalah aparatur ini perlu dibeahi. Sehingga langkah yang dilakukah oleh Bupati Lumajang mendapatkan follow up yang cepat dari apartur yang ada dibawahnya. Harapannya adalah, masalah yang ditangani pemerintah bisa diselesaikan secara tuntas dan tidak terulang lagi menjadi masalah yang baru.