free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Yang Disorot Dinkes, Wali Kota Risma Malah Copot Kepala DKRTH di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Yunan Helmy

01 - Jul - 2020, 23:43

Placeholder
Kepala DKRTH Chalid Bukhari

Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya tengah disorot saat ini. Pasalnya, kasus pandemi covid-19 di Kota Pahlawan masih belum berhasil diatasi.

Data terakhir pada Selasa (30/6) malam, kasus covid-19 di Surabaya tembus 5.815 kasus dengan adanya penambahan 210 kasus baru. Dan korban meninggal mencapai 454 orang serta yang sembuh 2.425 orang.

Baca Juga : Pemkot Kediri Terima Opini WTP Enam Kali Berturut-turut

Instansi Dinas Kesehatan, utamanya Kadinkes Febria Rachmanita, juga sangat disorot karena rangkap jabatan selama bertahun-tahun. Selain menjabat sebagai kepala dinas, dia juga menjadi plt dirut RS Soewandhie.

Untuk itu, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya Mahfudz sebelumnya bersuara keras dan meminta Febria mundur dari salah satu jabatan yang dirangkap. Sebab, kinerjanya sudah terbukti tak maksimal dan sangat keteteran di tengah adanya pandemi covid-19 seperti saat ini.

Namun, bukan Febria yang dicopot oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ini. Dan kabar mengejutkan justru datang dari Kepala Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Hijau (DKRTH) Chalid Bukhari yang dicopot mendadak dari jabatannya, Selasa (30/6).

Informasi yang dihimpun media ini, Chalid dilorot dari jabatannya karena masalah sepele dan cenderung mengarah pada permasalahan pribadi. Dan karena tidak diterima dicopot, Chalid melawan dan memilih mengajukan pensiun dini.

Risma menjadi murka karena pada saat sidak di suatu tempat, tak kebagian tempat parkir. Tempat parkir yang ada dipenuhi  mobil-mobil dinas milik Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Hijau (DKRTH) Pemerintah Kota Surabaya.

Ketika dikonfirmasi media ini, Chalid tak memberikan statemen apa pun. Telepon serta pesan Whats App yang terkirim hanya dia baca.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni menyoroti bahwa masalah mutasi di tubuh Pemkot Surabaya bukan hanya persoalan Chalid Bukhari. "Kalau saya bicara secara umum saja. Sebelumnya kan juga ada Pak Dwi (mantan kadisnaker) yang dijadikan staf di Dinas Pemadam Kebakaran. Lalu juga jauh sebelumnya ada Pak Yustamaji," ujarnya.

Baca Juga : Pembangunan Taman Kehati, DPRD Kota Blitar Dorong OPD Matangkan Perencanaan

Pria yang akrab disapa Toni ini berharap, peran baperjakat benar-benar difungsikan dengan baik oleh Pemkot Surabaya. "Terlebih lagi, di sisa satu tahun masa jabatan Bu Risma ini, kan juga ada pandemi. Kalau beliau lebih mengutamakan legacy dari apa yang ia bangun dan bukan mengedepankan suksesi kepemimpinan, kan harusnya ini tidak terjadi," imbuhnya.

Terpisah, ketika dikonfirmasi awak media, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menyatakan bahwa proses mutasi pejabat di lingkungan pemerintahan tidak dilakukan asal-asalan.

Hal itu terkait munculnya rumor pemberlakuan non-job yang berujung pengajuan pensiun terhadap mantan Kepala DKRTH Chalid Buchari yang dia benarkan adanya. "Normatifnya kan begitu (ada assesment yang jelas terkait mutasi). Dari BKD kan begitu," kata Febri, sapaan akrabnya.

Terkait pengajuan pensiun dini Chalid Buchari, Febri mengatakan  penjelasan lebih lanjut akan segera dipublikasikan. "Nanti biar clear, silakan dibaca sendiri suratnya," pungkas dia.

 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Yunan Helmy