Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Yuli Eko Purwanto memberikan Piagam Penghargaan kepada Arifin, seorang penambang belerang berjiwa kesatria di Wana Wisata Gunung Ijen di Makodim 0825 Banyuwangi Senin (8/6)
Arifin menerima penghargaan dari Kodim atas jasanya mengambil jenazah Andika, seorang penambang belerang itu jatuh ke lubang kawah karena guncangan akibat gempa di sekitar kawah beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Bupati Serahkan Bantuan Mobil Operasional Untuk DPD LDII
Menurut Dandim Banyuwangi, Letkol Yuli Eko Purwanto, sahabat akrab Andika tersebut patut mendapat apresiasi kerena keberanian yang luar biasa dan rela mempertaruhkan nyawanya untuk mengambil mayat sahabat karibnya. Tidak semua orang mampu melakukan hal yang dilakukan Arifin jika tidak dilandasi jiwa kesatria dan hati yang tulus bahkan tanpa memperhitungkan keselamatan pribadinya.
”Jujur saya terharu baca laporan Babinsa terkait pak Arifin. Jiwa korsanya luar biasa, dia berenang untuk mengambil jenazah kawannya dan itu sangat bahaya. Tidak semua orang bisa berenang sejauh150 meter itu jauh lho dan bukan air biasa,” jelasnya.
Pengagum Jenderal Soeharto itu menambahkan sosok Arifin, melakukan misi yang impossible, perbuatan sangat nekat yang bisa membahayakan nyawanya sendiri. Karena berenang di kawah Ijen yang mengandung zat beracun dan tidak diketahui berapa derajat panasnya kawah untuk mengambil jenazah karibnya.
Sebagai bentuk apresisasi atas perbuatan mulia yang telah dilakukan, Dandim 0825 Banyuwangi, Yuli Eko Purwanto yang didampingi Kasdim dan beberapa staf secara langsung Memberikan Piagam Penghargaan dan bingkisan lain kepada Arifin.
Sementara Arifin, penambang belerang yang lugu sederhana dan polos itu mengungkapkan dia spontan berenang mengambil mayat teman baiknya yang menjadi korban peristiwa tsunami lokal kawah Ijen beberapa waktu.
“Di dalam pikiran saya waktu itu ada memori dan berjuta kenangan yang susah hilang bersama almarhum. Karena susah senang bersama. Saya hanya berpikir kalau menunggu perahu yang masih dibawah belum tentu jenazah itu masih tetap di lokasi. Bahkan bisa hilang bisa habis karena kan panas ada belerang. Habis berenang tubuh saya gatal dan perih akan tetapi tidak masalah karena berhasil mengambil jenazah kawan karib,” jelasnya.
Arifin dengan jujur menambahkan, dia sempat bingung karena mendapat undangan di markas tentara. Apalagi keberangkatan mulai dari rumah didampingi oleh anggota TNI berpakaian dinas. “Pertama saya bingung kok ada undangan tentara di markas ada apa? Saya baru pertama kali diundang di markas tentara,” imbuh dia.
Baca Juga : Satgas New Normal Life Kabupaten Malang Adopsi Konsep Kampung Tangguh ke Ponpes
Lebih lanjut pria bersahaja itu merasa senang, bahagia bingung campur aduk yang tidak mampu diungkapkan dengan kata-kata." Apa ya bahagia, ini baru pertama kali diberi piagam penghargaan seperti ini,saya terimakasih kepada Pak Dandim dan semuanya,” ujar Arifin.
Sebelumnya sesampai di Markas Kodim 0825 Arifin disambut langsung oleh Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Yuli Eko Purwanto dan Kepala Staf Kodim di ruang dinasnya.
Kemudian Dandim menjelaskan latar belakang mengundang Arifin di Makodim merupakan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas ketulusan, kegigihan dan jiwa korsa Arifin berenang di air sulfur kawah Gunung Ijen.
Dalam pertemuan yang akrab jauh dari kesan formal Dandim menghidangkan segelas kopi. Berbincang dan bercengkrama dalam suasana akrab dan santai.
Bahkan Dandim Banyuwangi yang pernah menjadi Penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Entikong itu, mengajak Arifin melakukan Talkshow yang akan diunggah di laman Youtube Kodim 0825 Banyuwangi.