Modus pelaku penipuan dalam melakukan aksinya, saat ini semakin meyakinkan untuk mengelabui korbannya. Tak jarang para pelaku menunjukan kartu identitas maupun foto-foto wajah yang diklaim merupakan wajah pelaku guna semakin meyakinkan korban.
Selain dengan menyertakan foto kartu identitas maupun foto wajah, saat ini juga kembali marak pelaku penipuan yang menyertakan bukti struk transfer bank yang dikirimkan kepada korbannya, namun ternyata palsu atau hasil editan.
Baca Juga : Berniat Baik, Pemilik Warung Kopi di Malang Ini Malah Kena Tipu
Seperti yang dialami oleh Andhi B.W warga Sawojajar, Kota Malang. Korban yang berjualan camilan rengginang, kerapkali memposting dagangnya di media sosial.
Saat itu, korban mendapatkan chat dari salah seorang customernya yang akan memesan rengginang. Customer tersebut mengaku bernama Aditya Wardiwa, warga Suryodiningratan, Mantijeron, Yogjakarta.
Setelah itu, korban kemudian berinisiatif meminta bukti transfer sebelum barang pesanan dikirim. Tanpa diminta, kemudian pelaku mengirimkan sebuah foto KTP dan juga kartu ATM untuk meyakinkan korban.
Pelaku sebelumnya juga meminta korban untuk melakukan hal yang sama, yakni mengirimkan foto KTP berserta ATM dan barang yang akan dikirim dengan alasan agar sama-sama meyakinkan. Namun hal tersebut tidak dituruti oleh korban.
Tak lama berselang, pelaku juga mengirimkan sebuah foto transaksi bukti transfer sejumlah uang ke rekening korban.
Pelaku mengaku saat itu mentransfer korban melalui mobile banking. Karena korban tak mempunyai mobile banking, korban lantas pergi ke mesin ATM untuk mengecek transferan dari pelaku. Berbanding terbalik dengan ucapan pelaku yang mengatakan jika sudah mentransfer uang, setelah korban mengecek, sama sekali belum terdapat transferan yang masuk.
"Saya ngotot pengen dia nya nunjukin bukti transfer yang biasa dikeluarkan mesin ATM. Kemudian saya video call (VC) ternyata malah ditutupnya, VC saja tidak diperlihatkan wajahnya (wajah pelaku)," jelasnya
Selain Andhi Bagus Wirawan, modus penipuan yang sama juga hampir menimpa Widiati, warga Bunulrejo, Blimbing, Kota Malang. Saat itu ia yang berjualan baju maupun celana secara online mendapatkan customer yang juga melakukan pembayaran secara transfer.
Baca Juga : Ketahuan Saat Beraksi Bobol Rumah Warga Sukorejo, Polisi Ringkus Pencuri Kambuhan
Saat itu ia sempat mengirimkan bukti transfer atau struk transfer bank. Namun anehnya pelaku kemudian mengatakan mentransfer uang elektronik yang membutuhkan aktivasi dahulu pada mesin ATM agar nantinya bisa menjadi uang yang masuk ke rekening korban.
Korban kemudian mengaku jika saat itu tidak memiliki ATM. Tak kehabisan akal, pelaku kemudian kembali mengatakan kepada korban jika aktivasi bisa memakai mobile banking. Bahkan pelaku sempat mengirimkan cara melakukan aktivasi secara rinci kepada korban.
Karena korban ragu dengan cara transaksi pembayaran tersebut, korban kemudian mem-posting apa yang ia alami ke media sosial. Dari situ, korban baru mengetahui jika hal tersebut merupakan modus penipuan yang seringkali dilakukan oleh pelaku kejahatan.
"Aku curiga di awal, dipancing suruh ngisi saldo. Katanya bisa dilihat setelah aku mengikuti arahan dia (pelaku) tak cek malah arahannya saya disuruh ngisi top up saldo Dy," jelasnya.
Sementara itu, Kasubaghumas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni, tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, teliti dan berhati-hati ketika melakukan transaksi.
"Jangan mudah percaya, selalu cek dan ricek untuk memastikan kebenaran sudah ditransfer atau belum," pungkasnya.
