Wali Kota Madiun H Maidi secara langsung meninjau pusat perbelanjaan di wilayahnya yang ramai dikabarkan dipadati pengunjung menjelang lebaran Idulfitri 1441 H yang diperkirakan jatuh pada 24 April 2020 nanti.
Dalam kunjungan itu, Maidi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun telah memanggil pengelola mall dan pusat perbelanjaan. Mereka dipanggil kaitannya dengan penerapan social distancing dan antisipasi membludaknya pengunjung menjelang Lebaran.
Baca Juga : Masyarakat Sambut Gembira Pencairan BLT DD, Ini Pesan Kades Cantik Tiron
Maidi menyampaikan pengunjung pusat perbelanjaan dan mall saat ini dibatasi maksimal 300 orang. Setelah pengunjungnya lebih dari itu, maka mall akan ditutup terlebih dahulu.
“Jadi kalau sudah 300 orang, mall harus ditutup terlebih dahulu," ucapnya.
Lanjutnya, setelah mall penuh 300 orang, yang akan masuk mall harus antri hingga yang di dalam keluar dahulu.
"Semisal ada yang sudah keluar 10 orang, nanti boleh masuk 10 orang,” kata Maidi usai meninjau aktivitas sejumlah mall di Kota Madiun salah satunya Matahari Department Store Jalan Pahlawan, Kota Madiun.
Semenjak Pandemi Covid-19 merebak, Kota Madiun sudah melakukan berbagai antisipasi. Utamanya pencegahan di berbagai pusat perbelanjaan, pihak pengelola mall sejauh ini terlihat sudah mematuhi aturan sesuai protokol kesehatan seperti menyediakan hand sanitizer serta melakukan check suhu tubuh ketika pengunjung akan memasuki mall.
“Pengunjung tidak boleh masuk kalau tidak pakai masker. Pengunjung harus dicek suhu tubuhnya. Kalau suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius ya harus melaporkan ke Puskesmas,” kata Maidi.
Baca Juga : Wali Kota Batu Ingin Pasar Pagi Bisa Disiplin dalam PSBB
Mengingat persebaran Covid-19 Di Kota maupun Kabupaten yang semakin bertambah, Maidi terus meningkatkan upaya antisipasi. Baik dari segi pencegahan penyemprotan disinfektan di Jalan Pahlawan, pembatasan kuota pengunjung mall, pendirian posko covid di beberapa perbatasan dan mewajibkan seluruh warganya yang beraktivitas di luar rumah agar wajib mengenakan masker, serta melalukan patroli pada masyarakat yang masih bandel nongkrong di luar jam batas malam.
Sebagai informasi, data Gugus Tugas setempat per 18 Mei 2020 mencatat, jumlah warga berstatus orang dalam risiko (ODR) di Kota Madiun, Jawa Timur mencapai 1.156 orang. Status orang tanpa gejala (OTG) ada 93 orang, status orang dalam pemantauan (ODP) ada 67 orang, status PDP ada 13 orang, dan positif COVID-19 ada tiga orang.