Sebelum dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya, pasar pagi Kota Batu sudah melakukannya dengan menerapkan phsycal distancing.
Meski demikian, keramaian pada pasar pagi masih terlihat dalam PSBB. Karena itu Wali Kota Batu meminta antara pedagang dan pembeli menerapkan kedispilin.
Baca Juga : Wali Kota Batu Simpulkan Hari Pertama PSBB Jalanan Sepi
Terlihat jarak antara bedak atau lincak itu diatur kurang lebih dua meter. Hal ini berbeda dengan biasanya sebelum diterapakan physical distancing maupun PSBB.
Selain itu pedagang dan pembeli juga terlihat menggunakan masker. Hal tersebut harus mereka lakukan jika ingin masuk di pasar pagi. Hanya saja jaga jarak itu terkadang terabaikan jika keramaian terjadi.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, aktivitas di pasar pagi bisa berlangsung jika pedagang dan pembeli bisa menjaga jarak. “Ini kami minta kepada pembeli dan penjual agar displin dengan aturan tersebut,” kata Dewanti.
“Semula ada rencana pemberlakuan ganjil genap, tapi mengingat akan membuat pasar sepi sehingga diterapkan jaga jarak," imbuhnya.
Lalu awalnya penerapan physical distancing itu kendaraan roda empat maupun roda dua tidak diperbolehkan memasuki area Pasar Besar Kota Batu. Sayangnya hal ini terabaikan. Ya masih banyak yang memaksakan masuk ke dalam pasar.
Baca Juga : Hotel dan Tempat Wisata di Kota Batu Buka Juni 2020, Dewanti Rumpoko: Jika PSBB Berhasil
Ke depan agar pedagang dan pembeli bisa disiplin dan mematuhi aturan agar tidak diberikan sanksi. Sedangkan dalam waktu dekat Pemkot Batu juga akan melakukan rapid test kepada pedang di Pasar Besar Kota Batu.