Pemasaran produk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Malang masih dinilai kurang. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, proses pemasaran produk akan lebih meningkat jika dilakukan dengan menerapkan program digital.
Hal itulah, yang kali ini dilakukan oleh puluhan UMKM di Kota Malang. Mereka antusias mengikuti Pelatihan Digital Marketing Untuk Memperkuat Daya Saing UMKM di Kota Malang di Whiz Prime Hotel, Selasa (5/11).
Ketua Gaperoma (Gabungan Perusahaan Rokok Malang) mewakili PT Bentoel , Johny SH mengatakan lemahnya marketing bagi UMKM yang mendasari kegiatan tersebut. Para pelaku usaha tersebut diberikan pelatihan bagaimana untuk membuat brand produknya agar bisa lebih meluas di kenal dunia.
"Sejauh ini memang lemahnya pelaku UMKM di bagian marketing nya. Sekarang sudah era digital, maka kita ingin mereka lebih memasarkan produknya dengan digital marketing. Kemudian kita akan terus pantau dan dampingi, sejauh mana nanti pelaku UMKM tersebut meningkatkan produk-produknya," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pelatihan Digital Marketing, M Damhudi menambahkan jika program yang digelar ini sangat penting bagi pelaku UMKM di Kota Malang. Melalui digital marketing, pelaku usaha akan memahami kiat-kiat pemasaran produk. Yakni, branding, produk knowledge, video produk, paket place, dan facebook add.
"Di sinilah mereka ada wadah nya, untuk kita promosikan. Dan dari sini kita ndak akan melepas, mereka perlu ada pendampingan ke depan untuk memasarkan produk-produk mereka," jelasnya.
Sejauh ini, pria yang juga menjabat sebagai Kasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Disnaker Kota Malang itu menyatakan jika para pelaku UMKM kurang memahami digital marketing. Hal itu, karena keterbatasan wadah pelatihan bagi mereka.
Apalagi, pelaku usaha di Kota Malang lebih banyak didominasi oleh orang-orang berusia 40 tahun ke atas dibanding dengan kaum muda. Hal inilah, yang masih harus di gencar kan agar pelaku usaha tidak tertinggal dan semakin bisa meningkatkan produknya.
"Wadah mereka masih kurang, padahal mereka tahu tapi masih perlu pemahaman lebih mengenai digital marketing itu. Ke depan kita ingin mereka bisa memiliki e-commerce sendiri tanpa harus mengikuti yang sudah ada seperti Tokopedia, Shopee dan lainnya itu," pungkas nya.