Founder DBL Indonesia Azrul Ananda melaunching sepatu basket AZA 6, Senin (12/8) sore. Bertempat di DBL Store, Mall Pakuwon.
Uniknya sepatu ini hanya diproduksi terbatas alias Limited Edition. Yaitu, hanya 1945 pasang saja atau disesuaikan dengan tema kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Selain itu warna yang dipilih juga dominant merah serta putih sesuai dengan Bendera Indonesia. Kemudian juga masih ditambah dengan adanya peta kepulauan Indonesia serta tulisan Independence atau yang berarti merdeka.
Sejak pertama dilaunching sepatu langsung laris diserbu pembeli. Bahkan ada beberapa pembeli yang rela antri berjam-jam sebelum store resmi dibuka.
Ini bukanlah pertama kalinya Azrul melaunching sepatu basket. Karena sebelumnya sudah ada beberapa edisi dengan model serta warna yang berbeda juga.
"Aza 6 sepatu saya pribadi yang keenam. Dan tujuan dibuat sepatu itu adalah untuk memudahkan anak-anak bisa bermain basket," ujar Azrul ketika diwawancarai awak media.
Menurut Azrul sepatu basket biasanya memiliki harga yang sangat mahal. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Namun Brand AZA yang berkerja sama dengan Ardiles ini harga hanya dipatok dibawah Rp 500 ribu saja. "Kemudian sepatu ini jadi yang paling laris di Indonesia," klaimnya.
Azrul mengaku tahu jumlah sepatu basket merek luar seperti Stepeh Curry serta Jordan yang terjual di Indonesia. Bagi dia angkanya masih cukup jauh dibawah dengan merek miliknya AZA.
Sebab itu bagi Azrul ke depan adalah bagaimana agar produk lokal tidak kalah bersaing dengan produk luar. "Kami punya tantangan baru. Bagaimana menjadikan sepatu basket Indonesia sebagai sepatu yang bisa bersaing dengan sepatu asing," tutur pria yang juga Presiden Klub Persebaya ini.
Selain dua merek di atas sebelumnya Azrul juga menyatakan brand miliknya sudah bersaing dengan merek top lain. Semisal seperti Nike serta Adidas yang jauh lebih dulu ada. "Sudah bersaing. Mereka tahu angkanya berapa," beber anak mantan menteri BUMN Dahlan Iskan ini.
Azrul memperkirakan sepatu basket dengan brand miliknya laku ratusan ribu pasang setiap tahunnya. "Bayangin peserta DBL setiap tahunnya 45 ribu. Penonton DBL 1,5 juta setahun. Jadi angkanya adalah 45 ribu sampai 1,5 juta. Jumlahnya luar biasa," tegas suami dari Ivo Ananda ini.
Kemudian di moment Hari Kemerdekaan ini Azrul sengaja mencoba yang agak berbeda. "Akhirnya lahirlah AZA 6 di hari merdeka. Terbit menyambut 17 Agustus berwarna merah putih dengan peta Indonesia. Dan hanya diproduksi 1945 pasang," lanjut bapak tiga anak ini.
Selain menjadi merek dari sepatu Basket, Brand dari AZA ini juga sudah merambah olahraga lain. Misalnya juga jadi apparel resmi dari klub sepak bola Persebaya Surabaya.
Azrul menambahkan brand AZA ini sudah dihak patenkan. "AZA dari nama saya Azrul Ananda. Ini brand kita. Beberapa klub lain sudah resmi pake apparel AZA," imbuhnya.