Untuk melihat apakah satu perguruan tinggi termasuk perguruan tinggi yang berkualitas, riset adalah hal yang penting untuk dilakukan. Salah satunya dengan mengecek ranking perguruan tinggi tersebut melalui Webometrics.
Webometrics adalah salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh perguruan tinggi terbaik di dunia (world class university) melalui website perguruan tinggi tersebut.
Lima urutan kampus terbaik di dunia versi Webometrics adalah Harvard University, Stanford University, Massachusetts Institute of Technology, University of Oxford, dan University of California Berkeley.
Nah, perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) juga turut diperhitungkan dalam penilaian Webometrics ini. Sebab, saat ini, PTKIN terbukti mampu bersaing di tingkat global.
Baca Juga : Inilah Sembilan Kampus Islam Negeri yang Masuk Top 100 Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2019
Sejak belasan tahun terakhir, PTKIN mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari aspek konsep keilmuan, kelembagaan, ketenagaan, fasilitas pendidikan, jumlah peminat masuk, hingga hasil karya akademiknya.
Selain itu, di kalangan perguruan tinggi Islam muncul konsep baru. Yaitu apa yang dipopulerkan dengan sebutan integrasi dan interkoneksi antara Islam dan ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Pada masa sebelumnya, perguruan tinggi Islam pada umumnya sebatas banyak berbicara tentang agama. Namun kini, selain berbicara tentang agama, mereka berwacana tentang sains dan juga teknologi. Hal itu menjadikan seolah-olah perguruan tinggi Islam keluar dari sarangnya, berhasil masuk pada dunia nyata yang lebih luas.
Nah, satu PTKIN yang telah diapresiasi dunia melalui konsep integrasinya adalah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. Di luar sana, UIN Malang dikenal sebagai pelopor dalam upaya untuk mengintegrasikan antara science, teknologi, seni, dan agama.
Pantas saja jika UIN Malang kemudian menjadi kampus Islam negeri dua besar terbaik di Indonesia. Dalam peringkat Webometrics, UIN Malang menempati ranking kedua sebagai kampus islam negeri yang masuk top 100 terbaik Indonesia. Ranking pertama diduduki oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konsep intergasi di UIN Malang diwujudkannya dalam bentuk mengintegrasikan dua lembaga. Yang pertama adalah lembaga pendidikan pesantren. Yang kedua adalah lembaga pendidikan tinggi.
Melalui dua lembaga ini, UIN Maliki Malang menghasilkan orang-orang yang mempunyai kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. Selain itu, menghasilkan keluasan ilmu dan kematangan profesional.
"Lembaga pesantren untuk konteks Indonesia menghasilkan orang-orang yang mempunyai kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. Di sisi lain, pendidikan tinggi dalam bentuk perguruan tinggi menghasilkan keluasan ilmu dan kematangan profesional," ujar Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof Dr Abdul Haris MAg.
Kedua hal tersebut kemudian diintegrasikan dalam proses pendidikan di UIN Maliki Malang. Jadi, ada pesantren dan ada pendidikan tinggi yang berbentuk universitas tersebut. "Maka harapan kita akan memunculkan empat pilar, yaitu kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional," jelasnya. "Dan inilah yang sesungguhnya modal dari seorang ulul albab, seorang alim, seorang ulama," imbuh pria berkacamata tersebut.
Ditegaskan Haris, mahasiswa UIN Malang harus mempunyai spiritualitas yang dalam serta mempunyai keluasan ilmu, juga punya kematangan profesionalitas.
Selain belajar di prodi masing-masing, seperti kedokteran dan farmasi, mahasiswa UIN Malang juga tinggal di pesantren. Di sini mereka mendapat hidden kurikulum. "Ada hidden curriculum, kurikulum yang tidak tertulis yang sangat amat memengaruhi pribadi mereka," ungkap Haris.
Dicontohkan olehnya bahwa hidden curriculum tersebut meliputi sopan santun, salat berjamaah, disiplin, saling membantu dan sebagainya yang semua ada di dalam ma'had. Ma'had UIN Malang sendiri termasuk pesantren yang modern sehingga bakat dan kemampuan santri tetap bisa tersalurkan dengan baik.
"Visi kami ini kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. Bagaimana itu tercapai selama satu tahun di pesantren ini. Pesantren kami pesantren modern. Nakat kemampuan anak-anak itu bisa tersalurkan," Direktur Ma'had Sunan Ampel Al Aly UIN Malang Dr H Akhmad Muzakki MA.
"Inilah tujuan kami, mencetak kampus menjadi generasi ulul albab. Punya kekokohan intelektual dan kemantapan akidah," imbuhnya.