Alun- alun Nganjuk sudah tak asing lagi bagi warga Nganjuk. Wisata ini selalu banyak didatangi masyarakat Nganjuk dan sekitarnya. Menarik bagi siapapun baik warga lokal maupun warga kota tetangga. Tempat ini juga menjadi salah satu tempat wisata pilihan selain wisata alam.
Tak heran bila Alun-alun Nganjuk selalu menjadi pusat perhatian di akhir pekan karena di sini banyak menyajikan hiburan bagi keluarga. Mulai dari Car Free Day (CFD), di hari Minggu. Hal ini membuat Alun-alun Nganjuk juga menjadi ajang para kaki lima berlomba-lomba menjajakan dagangannya. "Pas CFD bakul koyok aku akeh mas seng dodol munyeri Alun-alun (Pas CFD yang jualan sampai mengelilingi Alun-alun)," ucap Imron (47)
salah satu pedagang, dengan bahasa jawa.
Apalagi di kala liburan atau tanggal merah, Alun-alun Nganjuk seakan menjadi magnet bagi para pelancong, untuk sekadar istirahat maupun menikmati nasi pecel khas Nganjuk.
"Opo maneh pas tanggal abang utowo libur Idul Fitri akeh banget soko luar kota transit nek kene, sego pecel paling laris (apalagi pas liburan, banyak pelancong istirahat di sini, nasi pecel paling laris)," ucapnya lagi dengan bahasa jawa.
Banyak warga membawa anaknya untuk bermain di taman ataupun hanya duduk santai bareng keluarga. Kebersihan dan ketertiban menjadi hal yang penting bagi Pemerintah Nganjuk.
Seperti halnya Welly, dirinya sering mengajak keluarganya untuk sekadar menikmati kerindangan dan keteduhan di Alun-alun Nganjuk.
"Hawanya sejuk dan adem, enak buat istirahat," ucap wiraswatawan itu.
Kendati demikian tak sampai waktu sholat Dzuhur taman pusat kota ini pun sepi akan pedagang. Maka dari itu mereka berharap agar alun-alun menjadi perhatian khusus bagi dinas terkait, pembenahan serta perawatan terus dilakukan. Agar ikon Kota Nganjuk ini semakin diminati.
