STIE Malangkucecwara Lepas 75 Mahasiswa Magang ke 18 Perusahaan Terpilih
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
14 - Feb - 2025, 07:03
JATIMTIMES - Sebanyak 75 mahasiswa STIE Malangkucecwara resmi dilepas untuk mengikuti program magang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) pada semester genap, Jumat (14/2/2025). Pelepasan yang dilakukan langsung oleh Ketua STIE Malangkucecwara Drs Bunyamin MM PhD itu diharapkan dapat menjadi langkah bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman berharga di dunia industri.
Dalam program ini, para mahasiswa akan ditempatkan di 18 perusahaan terpilih yang beragam, mulai dari sektor korporasi hingga lembaga keuangan. Sebanyak 53 mahasiswa akan mengikuti magang satu semester yang terkonversi menjadi SKS. Sementara 22 mahasiswa lainnya akan mengikuti program studi independen daring melalui hibah Coursera. Program ini juga mencakup pembelajaran di Kampus UM Malang dalam bidang akuntansi dan manajemen.
Baca Juga : Meski Terdampak Efisiensi Anggaran, UIN Malang Tetap Berkomitmen Beri Layanan Prima
Bunyamin mengungkapkan bahwa selain hard skill, mahasiswa juga perlu dilengkapi dengan soft skill yang memadai untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Menurut dia, saat ini merupakan momen yang sangat dinantikan bagi mahasiswa. Mereka memiliki kesempatan besar untuk magang di berbagai perusahaan terkemuka, baik BUMN maupun perusahaan swasta yang relevan dengan bidang keahlian mereka.
Bunyamin mengatakan, magang bukan sekadar sarana untuk memperkaya CV, melainkan juga sebagai wadah untuk mengasah baik hard skill maupun soft skill mahasiswa. "Kami sangat yakin bahwa mahasiswa yang magang di perusahaan yang sesuai dengan bidang keahlian mereka akan menunjukkan performa yang baik, terutama jika mereka terus dilatih dalam aspek soft skill," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya soft skill seperti sikap apresiatif, manajemen waktu, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim yang harus terus ditumbuhkan melalui pengalaman magang. Bunyamin juga menceritakan pengalaman menarik tentang dua orang pemuda yang sama-sama lulusan Harvard University. Keduanya sangat cerdas dan memiliki latar belakang pendidikan yang hampir identik. Namun, ada satu hal yang membedakan mereka dalam wawancara kerja yang dilakukan di sebuah restoran.
Salah satu pemuda menunjukkan sikap apresiatif dengan berkomunikasi baik dengan pelayan dan membangun suasana yang hangat. Sementara yang lainnya cenderung tidak menghargai keberadaan pelayan dan hanya fokus pada percakapan dengan pewawancara...