Libatkan Sekitar 2.000 Warga, Pawai Budaya Kelurahan Tlogomas Akan Digelar
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Feb - 2025, 02:10
JATIMTIMES - Dalam rangka bersih desa, Kelurahan Tlogomas akan menggelar Pawai Budaya. Rencananya, pawai yang akan melibatkan hingga lebih dari dua ribu warga ini akan dilangsungkan pada Minggu 23 Februari 2025 mendatang, dan pelaksanaannya berkolaborasi bersama JatimTIMES.
Ketua Pelaksana kegiatan, Tarmuji mengatakan, Pawai Budaya Kelurahan Tlogomas ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka Bersih Desa Kelurahan Tlogomas. Dimana serangkaian kegiatannya dimulai sejak 11 Februari 2025.
Baca Juga : Mengenal Gen Beta yang Lahir di Tahun 2025, Ini Perbedaannya dengan Gen Z dan Alpha
"Pawai Budaya pada 23 Februari 2025 ini menjadi salah satu rangkaian Bersih Desa Kelurahan Tlogomas. Kita mengambil tema, Dari Kanjuruhan Awal Peradaban Nusantara," jelas Tarmuji, Selasa (11/2/2025).
Dari tema tersebut, lanjut Tarmuji, ada sebanyak 9 sub tema yang ditentukan. Kesembilan subtema ini nantinya akan digunakan untuk menentukan tema yang akan dibawakan oleh masing-masing peserta dari setiap lingkungan RW.
Kesembilan tema tersebut yakni Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Singosari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Islam Demak, Kerajaan Mataram Islam era Sultan Agung, masa VOC, masa penjajahan Jepang, masa transisi kemerdekaan, masa orde baru hingga masa saat ini.
"Dan dari sub tema itu sudah ada ploting masing-masing kontingan atau peserta. Kontingennya dari 9 RW dibagi ke dalam sub tema tersebut," jelas Tarmuji.
Tarmuji mengatakan, alasan memilih tema tersebut yakni untuk menampilkan sesuatu hiburan yang memiliki nilai sejarah. Sehingga, selain menyajikan hiburan, pihak panitia juga berkeinginan untuk mengedukasi masyarakat maupun peserta.
"Kami berupaya menampilkan pawai ini menjadi sesuatu yang ada nilai sejarah, edukasi ke warga juga harapannya menjadi sarana hiburan bagi masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga : Diperingati 12 Februari, ini Sejarah Cap Go Meh di Indonesia
Selain itu, penentuan sub tema tersebut juga dimaksudkan untuk mengantisipasi peserta yang ingin menampilkan kostum di luar sub tema. Seperti menggunakan sound system dengan menggunakan truk besar, ataupun penari yang menggunakan pakaian vulgar.
"Kalau ada yang melanggar aturan atau tidak sesuai, tidak akan kita berangkatkan. Salah satunya penampilan sound system menggunakan truk besar. Kalau ada yang ngotot, akan tidak kita tampilkan," terang Tarmuji...