Angin Kencang Masih Melanda, Kapan Musim Hujan Berakhir?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
09 - Feb - 2025, 04:08
JATIMTIMES - Hujan masih terus mengguyur berbagai daerah di Indonesia hingga pertengahan Februari 2025. Di sejumlah tempat, curah hujan yang tinggi bahkan memicu bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir hingga tanah longsor. Lalu, kapan musim hujan tahun ini akan berakhir?
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025.
Baca Juga : Cegah Breakout, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Kulit di Musim Hujan
"Musim hujan diprediksi berakhir pada akhir Maret 2025. Kemudian April menjadi masa peralihan menuju musim kemarau. Puncak musim hujan sendiri terjadi pada Januari hingga Februari di sebagian besar wilayah Indonesia," ungkap Dwikorita, dikutip dari laman resmi BMKG, Minggu (9/2/2025).
Meski musim hujan akan segera berakhir, Dwikorita mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi secara merata di berbagai wilayah. "Cuacanya berpindah-pindah, misalnya dari Sumatera, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, lalu kembali lagi ke Jakarta. Jadi, pola pergerakannya tidak tetap," jelasnya.
Dwikorita juga menganjurkan masyarakat untuk aktif memantau prakiraan cuaca melalui situs resmi BMKG. Dengan informasi ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan kegiatan sehari-hari dengan kondisi cuaca yang berubah cepat. "Masyarakat perlu tetap siaga dan rutin memantau perkembangan informasi BMKG karena dinamika cuaca sangat cepat berubah. Ini penting agar bisa mengatur rencana aktivitas harian," katanya.
BMKG sendiri terus memperbarui informasi cuaca setiap jam untuk membantu masyarakat mengetahui prediksi cuaca hingga enam hari ke depan, termasuk kondisi setiap tiga jam.
Sebelumnya, Dwikorita juga memperingatkan adanya potensi curah hujan tinggi hingga ekstrem di Jawa Barat pada periode 2-7 Februari 2025. "Hal ini berkaitan dengan munculnya bibit siklon tropis di Samudra Hindia yang bisa memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca serta pelayaran," jelas Dwikorita.
Baca Juga : Baca Selengkapnya