Tunggu Jemputan Pulang Sekolah, Pelajar SMP di Kota Batu Jadi Korban Pria Pamer Alat Kelamin
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Nurlayla Ratri
05 - Feb - 2025, 03:23
JATIMTIMES - Salah satu pelajar SMP di Kota Batu mengaku mengalami kejadian tidak mengenakkan sepulang sekolah. Ia diduga menjadi korban eksibisionis atau pamer alat kelamin saat menunggu jemputan orang tuanya di Taman Wilis Batu, Selasa (4/2/2025).
Ibu korban, DE, membenarkan peristiwa itu. Menurut cerita korban, eksibisionis tersebut dilakukan seorang pria tak dikenal berpostur gemuk. Saat itu korban yang merupakan anaknya sedang duduk di area Taman Wilis dan mengetahui keberadaan pelaku yang mencurigakan.
Baca Juga : Pentingkah Pendidikan Karakter Bagi Murid?
Saat itu korban melihat ada seorang laki-laki sedang duduk di sepeda motor. Setelah beberapa waktu, pelaku mendekat ke arah korban dan tiba-tiba membuka celana dan mengeluarkan alat kelaminnya.
Korban yang saat itu sedang berdiri sendiri kaget dan ketakutan melihat aksi pelaku. Korban sontak berlari menuju ke teman-temannya yang berada tidak jauh dari lokasinya berdiri.
"Kata anak saya sudah agak lama orang itu menunggu di sepeda motor, dikira anak saya orang mau jemput. Tapi selang beberapa menit mendekat ke anak saya kemudian resleting celana dibuka dan menunjukkan alat kelaminnya," ungkap DE, Rabu (5/2/2025).
Perbuatan pelaku itu diketahui sekitar pukul 14.45 WIB. Berdasarkan keterangan korban, saat kejadian situasi di lokasi masih banyak pelajar yang juga sedang menunggu jemputan.
Diperkirakan pelaku berusaha sekitar 50 tahun. Saat melancarkan aksinya, pelaku mengenakan kaca mata dan masker.
"Anak saya tidak melihat nomor plat kendaraan pelaku dan ini saya belum dapat rekaman CCTV yang mengarah langsung ke lokasi kejadian sebagai bukti," ujarnya.
Baca Juga : Kekosongan 351 Kepala Sekolah di Kabupaten Malang Tunggu Petunjuk Pusat
Usai mengalami kejadian tersebut, korban mengalami trauma dan tidak berani menunggu jemputan pulang di luar sekolah. Kini korban lebih memilihi menunggu jemputan di dalam sekolah.
"Kejadian ini sudah saya laporkan ke sekolah dan pihak RT setempat. Tapi belum lapor ke polisi karena belum ada bukti kuat terkait kejadian ini," terang DE...