Tangisan Rasulullah SAW dan Ayat yang Menggetarkan Jiwa
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
26 - Jan - 2025, 09:05
JATIMTIMES - Rasulullah SAW, sosok mulia dengan hati selembut sutra, memberikan teladan mendalam tentang rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam salah satu peristiwa yang diriwayatkan Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW menangis tersedu-sedu hingga air matanya membasahi tubuh dan lantai tempat beliau berpijak. Tangisan tersebut dipicu oleh turunnya sebuah ayat Al-Qur’an yang menggetarkan jiwa.
Aisyah RA menuturkan bahwa pada suatu malam, Nabi Muhammad SAW memintanya untuk mengizinkannya beribadah secara khusus kepada Allah SWT. “Wahai Aisyah, biarkanlah aku beribadah kepada Rabb-ku malam ini,” kata Rasulullah SAW.
Baca Juga : Doa dan Dzikir Usai Salat Tahajud, Amalan Rasulullah Agar Selalu Bersyukur
Dengan penuh kasih, Aisyah RA merespons, “Demi Allah, sungguh aku sangat suka berdekatan denganmu, tetapi aku suka hal-hal yang menjadikanmu senang.”
Setelah bersuci, Rasulullah SAW pun berdiri melaksanakan salat malam. Dalam salatnya, beliau terus menangis. Air matanya begitu deras hingga membasahi janggutnya, tubuhnya, bahkan lantai di sekitarnya. Tangisan itu tak berhenti hingga waktu Subuh tiba.
Ketika Bilal bin Rabbah RA datang mengumandangkan azan Subuh, ia melihat Nabi Muhammad SAW masih larut dalam tangisannya. Dengan penuh rasa heran, Bilal bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu maupun yang akan datang?”
Nabi Muhammad SAW menjawab dengan nada penuh haru, “Tidakkah aku pantas menjadi hamba yang bersyukur? Sungguh, telah turun kepadaku malam ini sebuah ayat. Celakalah orang yang membacanya tetapi tidak merenungkannya:
‘Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.’ (QS. Ali Imran [3]: 190)”.
Ayat tersebut mengungkap kebesaran Allah SWT melalui penciptaan langit dan bumi, serta pergantian siang dan malam. Ayat ini mengajarkan manusia untuk merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah yang tersirat dalam setiap detail alam semesta. Bagi orang-orang yang berakal, tanda-tanda ini adalah pengingat akan kebesaran Sang Pencipta, yang pada akhirnya menggugah hati untuk bersyukur.
Tangisan Rasulullah SAW mencerminkan betapa mendalamnya pemahaman beliau terhadap ayat ini. Kesadaran akan kebesaran Allah SWT dan nikmat yang tak terhingga menjadikan beliau merasa kecil di hadapan-Nya...