Satelit NASA Rilis Penampakan IKN di 2022 vs 2024: Transformasi Hutan Jadi Ibu Kota Baru
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
24 - Jan - 2025, 11:15
JATIMTIMES - Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) melalui National Aeronautics and Space Administration memublikasikan perubahan signifikan wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) antara tahun 2022 dan 2024. Dalam citra satelit tersebut, terlihat area hijau yang dulunya didominasi oleh hutan mulai berkurang.
NASA membagikan citra tersebut melalui laman Earth Observatory. Gambar diambil menggunakan Operational Land Imager-2 (OLI-2) pada satelit Landsat 9, serta OLI di Landsat 8. Landsat 9, satelit yang diluncurkan pada 2021 hasil kolaborasi NASA dan Survei Geologi Amerika Serikat, memiliki peran penting dalam memantau dan mengelola sumber daya lahan di bumi.
Landsat 8, pendahulu Landsat 9 yang mengorbit sejak 11 Februari 2013, juga dilengkapi instrumen OLI. Teknologi ini memungkinkan pemantauan lahan, mendeteksi awan cirrus, serta mengamati zona pesisir dengan presisi tinggi.
Adapun pembangunan IKN dimulai pada Juli 2022, dan citra pertama yang ditangkap pada April 2022 menunjukkan wilayah Kalimantan Timur masih berupa hutan lebat. Lokasi IKN berada sekitar 30 kilometer dari Selat Makassar, di kawasan hutan dan perkebunan kelapa sawit.
Sebelum pembangunan IKN pada April 2022. (Foto: NASA)
Pemindahan ibu kota ini didorong oleh berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi Jakarta. Sebagai pusat metropolitan dengan populasi lebih dari 30 juta jiwa, Jakarta menghadapi masalah serius seperti banjir, polusi udara, kemacetan, dan krisis air bersih.
Tanah di Jakarta mengalami penurunan hingga 15 cm per tahun akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan. Kini, 40% wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut, membuatnya rentan terhadap banjir besar.
Dalam dua tahun terakhir, pembangunan IKN menunjukkan perubahan besar. Citra satelit terbaru tahun 2024 memperlihatkan jaringan jalan yang tampak seperti pola ukiran di tengah hutan.
Setelah pembangunan IKN pada 2024. (Foto: NASA)
Pembangunan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan infrastruktur pemerintahan dan fasilitas lain yang dirancang untuk menampung hingga 500 ribu penduduk pada tahap awal.
IKN dirancang sebagai kota ramah lingkungan dengan konsep "kota hijau" yang memungkinkan mobilitas pejalan kaki. Sekitar 75% wilayahnya tetap berupa hutan, memberikan tempat hidup bagi satwa liar seperti bekantan dan lumba-lumba Irrawaddy, serta menjadi habitat bagi hutan bakau.
Meski begitu, pembangunan IKN belum selesai sepenuhnya...