Kaleidoskop Pemkab Malang 2024: Bupati Sanusi Komitmen Sejahterakan Guru untuk Masyarakat Unggul
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
14 - Dec - 2024, 09:09
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memiliki latar belakang guru. Karirnya sebagai seorang guru di sebuah lembaga pendidikan berlangsung pada medio tahun 1980-an.
Setelah menjadi guru dan pengusaha sukses, tahun 1999 Sanusi mulai berkiprah di jalur politik dan terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pengalamannya menjadi guru dan pengusaha membuat Sanusi terus berkomitmen menyejahterakan para guru dan meningkatkan kualitas murid dari berbagai jalur, termasuk melalui jalur politik.
Bupat Sanusi sangat serius dalam hal pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia unggul di Kabupaten Malang. Keseriusan untuk meningkatkan dan membangun sumber daya manusia unggul juga tertera dalam misi pembangunan dalam periode 2021-2026.
Menurut Sanusi, sumber daya manusia yang unggul dinilai sebagai investasi jangka panjang untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan memenuhi kualitas pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, lingkungan permukiman, akses lapangan kerja dan peningkatan wirausaha baru.
Sanusi mengatakan upaya mewujudkan kualitas pendidikan yang baik dilakukan melalui peningkatan dan penyediaan sarana prasarana yang sesuai standar; peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan; penerapan pendidikan karakter; pengembangan nasionalisme; hingga pendidikan inklusif.
Sanusi pun paham betul apa yang harus diutamakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang. Oleh karena itu, banyak gebrakan dari bupati Malang dalam dunia pendidikan yang mendapat apresiasi dari insan pendidikan di Kabupaten Malang dan Indonesia.
Salah satu gebrakan yang bertujuan untuk menyejahterakan guru dan meningkatkan kualitas murid adalah pemberian tambahan insentif untuk 13.021 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tidak tetap dari jenjang PAUD (pendidikan anak usia dini), SD, hingga SMP.
"Kenaikan insentif dilatarbelakangi masih mirisnya honor yang diberikan kepada para pendidik. Sementara mereka memiliki jasa yang luar biasa dalam menciptakan generasi emas Indonesia," ungkap Sanusi.
Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang, itu menyebutkan bahwa dengan guru yang sejahtera, maka pihaknya optimistis semakin banyak anak-anak atau remaja di Kabupaten Malang ke depan akan sukses dan maju.
"Pemberian insentif sebesar Rp 500 ribu per bulan atau Rp 6 Juta dalam satu tahun itu banyak mendapat apresiasi dari berbagai kalangan di Kabupaten Malang atupun nasional," kata Sanusi.
Pasalnya, insentif per bulan yang sebelumnya sebesar Rp 200 ribu per bulan telah berhasil dinaikkan lebih dari 100 persen dalam masa jabatan Sanusi yang tidak sampai lima tahun.
"Kini, guru honorer di tingkat PAUD, SD dan SMP yang tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikdasmen RI itu pun bisa tersenyum lega...