Fakta Mengejutkan! Dosen ITB Bongkar Data di Balik Kasus Tom Lembong

23 - Nov - 2024, 08:26

Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong. (Foto: Antara)


JATIMTIMES - Kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong terus menjadi sorotan. Bersama CS, Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), ia diduga terlibat dalam korupsi importasi gula kristal mentah pada tahun 2015-2016.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut kasus ini menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 400 miliar. Menurut Kejagung, Indonesia saat itu sebenarnya mengalami surplus gula, sehingga impor seharusnya tidak dilakukan.

Baca Juga : Apa itu PPDB Zonasi yang Kini Viral Usai Diminta Dihapus Wapres Gibran

Kejagung menyatakan seharusnya untuk memenuhi stok gula dan stabilisasi harga, yang diimpor adalah gula kristal putih secara langsung dan yang hanya dapat melakukan impor adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT PPI. Padahal kala itu yang diimpor gula kristal mentah. 

Ketika itu PT PPI membuat perjanjian kerja sama dengan delapan perusahaan. Menurut Kejaksaan Agung, dengan sepengetahuan dan persetujuan Tom Lembong, persetujuan impor gula kristal mentah ditandatangani. 

Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh Prof. Dwi Andreas, akademisi dari Fakultas Pertanian ITB. Ia membantah klaim surplus gula tersebut. "Kita selalu mengalami defisit terkait minus produksi sejak 1994. Dan defisitnya semakin lama semakin melebar," ungkap Prof Andreas, dikutip YouTube Refly Harun, Sabtu (23/11). 

Prof. Andreas menjelaskan bahwa produksi gula nasional terus menurun sejak 2014 hingga 2017. Pada 2014, produksi mencapai 2,6 juta ton, tetapi turun menjadi 2,2 juta ton pada 2016. Selain itu, stok akhir tahun juga merosot tajam. 

"Stok gula kita di akhir tahun 2014 itu 1,18 juta ton, lalu akhir 2015 hanya tinggal 817.000 ton. Padahal, stok aman untuk lima bulan seharusnya 1,2 juta ton. Angka ini sangat riskan dan dapat menimbulkan gejolak harga di masyarakat," katanya. 

Kondisi ini semakin diperburuk oleh fenomena El Niño pada 2015 yang menyebabkan kemarau panjang. Dan komoditas tebu, padi dan jagung selalu menurun setiap terjadi fenomena El Niño. "Surplus dari mana tahun 2015? Data juga menunjukkan produksi turun," tegas Prof. Andreas. 

Mengenai keputusan impor gula kristal mentah, Prof. Andreas menilai langkah ini lebih menguntungkan dibandingkan mengimpor GKP. "Kalau kita mengimpor gula kristal mentah (raw sugar), kita olah di sini, nilai tambahnya kita nikmati. Kalau yang diimpor GKP, justru eksportir seperti Thailand dan Brazil yang untung," jelasnya...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Tom Lembong, mantan menteri perdagangan, Kasus Tom Lembong, korupsi, impor gula,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette