Ramai Ajakan Frugal Living Bentuk Protes Rencana Kenaikan PPN 12%, Apa Itu dan Dampaknya Bagaimana?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Nov - 2024, 07:49
JATIMTIMES - Belakangan ini, seruan untuk frugal living atau gaya hidup hemat tengah dibenarkan sebagai sebagai bentuk protes terhadap rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.
Ajakan ini disampaikan sebagai bentuk perlawanan tanpa aksi fisik terhadap kebijakan tersebut.
Baca Juga : Siswa SMP di Jombang Masak dan Suapi Guru di Momen Hari Guru Nasional
Salah satu ajakan yang menarik perhatian datang dari akun X @malesbangunaja. Dalam unggahannya, akun tersebut mendorong masyarakat untuk menahan konsumsi barang baru sebagai langkah protes.
"Yang pengen ganti HP tahan. Yang pengen ganti motor baru tahan. Yang pengen ganti mobil baru tahan. Satu tahun aja, jangan lupa pake semua subsidi, nggak usah gengsi dibilang miskin, itu dari duit kita juga kok," tulis akun tersebut.
Ajakan itu juga mengarahkan masyarakat untuk lebih mendukung sektor informal, seperti pasar tradisional dan pedagang kecil, guna mengurangi konsumsi barang yang dikenai PPN.
"Mau hukum pemerintah? Gak usah rame, gak usah demo, tahan aja duit lo. Kalau banyak yang melakukan, panik kok mereka," tambahnya.
Selain itu, seruan ini menekankan pentingnya gaya hidup sederhana, seperti menggunakan barang hingga benar-benar rusak, lalu memperbaikinya jika memungkinkan. "Ada duit lebih, tabung. Intinya hidup bersahaja, sederhana," lanjut akun tersebut.
Pendekatan ini dikenal sebagai protes dengan cara "zen way" atau cara yang tenang. Ajakan ini mendapat banyak dukungan di media sosial, termasuk dari akun @yanuarnugroho. Ia menekankan bahwa gaya hidup hemat sekaligus mengingatkan pemerintah akan dampak dari kebijakan kenaikan PPN.
"Hidup bersahaja, berhemat, menahan diri, sekaligus 'mengingatkan' pemerintah akan dampak kebijakannya sendiri," tulisnya.
Yanuar juga mengingatkan pentingnya konsumsi masyarakat dalam perekonomian nasional. "Ingat: pertumbuhan ekonomi = konsumsi masyarakat + belanja pemerintah + ekspor - impor + investasi. Jadi, konsumsi masyarakat itu kunci!" katanya.
Akun X lainnya, @uswahabibah, turut menyuarakan dukungan dengan mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam pengeluaran.
"Setuju! Boikot pemerintah jalur frugal living struktural. Cermat dengan pengeluaran, beli di warung tetangga/pasar dekat rumah, buat daftar barang-barang berpajak yang bisa dicari alternatifnya, minimalkan konsumsi," tulisnya...