Indodax Diduga Dihack, ini 3 Kasus Penipuan Crypto Terbesar dalam Sejarah
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - Sep - 2024, 05:14
JATIMTIMES - Pasar trading Indonesia sedang dihebohkan dengan kabar mengenai platform trading crypto, Indodax, diduga kena hack.
Dugaan mengenai Indodax kena hack tersebut diketahui publik usai akun keamanan Web3, Cyvers, melalui unggahan sosial media X resmi mereka @CyversAlerts.
Baca Juga : Mbak Cicha Bersama PKK Kabupaten Kediri Kaji Tiru Penanganan Stunting, AKI dan AKB di Sleman
"PERINGATAN. Hei @indodax. Sistem kami telah mendeteksi beberapa transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Anda di jaringan yang berbeda. Alamat yang mencurigakan telah memiliki 14,4 juta USD dan menukar token ke Ether,” tulis akun tersebut.
Hingga artikel ini ditulis, Kamis (12/9/2024), platform jual-beli cryptocurrency terbesar di Indonesia tersebut belum bisa diakses.
Terlepas dari kasus tersebut, dunia cryptocurrency memang sangat menguntungkan namun juga memiliki risiko keamanan tinggi. Dalam 10 tahun terakhir, beberapa kasus penipuan crypto terbesar menyebabkan kerugian miliaran dolar.
Untuk Kamu yang masih pemula dalam dunia crypto, maka sangat perlu mengetahui sejarah kasus penipuan bakal membantu kamu memahami pentingnya keamanan berinvestasi.
Melansir laporan Tech Radar, berikut ini terdapat 3 sejarah kasus crypto yang nominalnya paling besar di dunia.
1. Coincheck (2018): Rp 8,1 T
Pada Januari 2018, bursa cryptocurrency Coincheck mengalami serangan besar.
Para hacker berhasil mencuri cryptocurrency senilai 534 juta dolar AS (Rp 8,1 triliun).
Mereka menggunakan serangan phishing untuk mengakses dompet hot wallets milik Coincheck, lalu menyebarkan malware untuk mencuri koin NEM dalam jumlah besar.
Meski mengalami kerugian besar, Coincheck tetap beroperasi sampai akhirnya diakuisisi oleh Monex Group pada April 2021.
2. Poly Network (2021): Rp 9,1 T
Baca Juga : Baca Selengkapnya