Tinggalkan Anies dan Merapat ke KIM, Rocky Gerung: PKS Kehilangan Moral
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
11 - Aug - 2024, 10:59
JATIMTIMES - PKS telah mengambil langkah kontroversial dengan menyatakan bahwa dukungan mereka terhadap pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman dalam Pemilihan Gubernur Jakarta telah berakhir. Sebagai gantinya, partai tersebut mengklaim mulai mengeksplorasi opsi kedua dengan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Langkah tersebut memicu respons keras dari pengamat politik Rocky Gerung, yang menilai PKS telah kehilangan pegangan moralnya. Menurutnya, PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang menjaga intelektualitas, rohani, dan integritas, kini justru tergoda oleh materialisme.
Baca Juga : Daftar Drama Korea Rating Tertinggi di Awal Agustus 2024, Cocok Ditonton Saat Libur Sekolah
"PKS meninggalkan posisi moralnya untuk masuk pada sistem pemujaan materi, yang sebetulnya bukan ideologi dari PKS," tegas Rocky Gerung, dilansir YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (11/8/2024).
Ia juga menyebut bahwa PKS mulai berubah menjadi partai yang lebih menginginkan tukar-menukar hal kecil dengan keuntungan material.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyatakan bahwa keputusan PKS ini akan berdampak negatif terhadap citra partai tersebut.
"Sekarang PKS akan dianggap sebagai partai yang sekadar menginginkan tukar tambah kecil-kecilan di situ, dan kita bisa pastikan bahwa Anies mungkin akan dibatalkan, karena PKS menerima undangan yang lebih tinggi, tukar tambahnya dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus," ujar Rocky, yang saat ini masih berada di Paris.
Menurut Rocky, PKS kini telah kehilangan nilai-nilai yang selama ini menjadi identitas partainya.
"Kehidupan putih kita harus dihitung berdasarkan nilai, dan itu sudah hilang," ungkapnya.
Rocky Gerung juga memprediksi bahwa ke depan, PKS akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dukungan dari basis pemilih mereka.
"Di Jakarta ke depan, akan ada semacam ucapan selamat tinggal pada PKS, karena nilainya sudah hilang. Dan ini permulaan yang buruk kalau kita mau mulai memikirkan 2029 nanti," tandasnya.
Meskipun begitu, Rocky Gerung mengakui bahwa dirinya hanya bisa mengomentari keputusan yang diambil oleh PKS dan tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah internal partai tersebut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya