Update Daftar Negara Tujuan Ekspor Jatim, Tiongkok dan AS Bersaing
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Dede Nana
08 - Aug - 2024, 05:42
JATIMTIMES - Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) bersaing sebagai negara tujuan ekspor barang-barang asal Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah terbesar. Hal tersebut berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim terkait negara tujuan ekspor nonmigas.
Selama Juni 2024, ekspor nonmigas Jatim ke Tiongkok mencapai USD 273,38 juta. "Tiongkok menjadi negara utama tujuan ekspor dengan peranan sebesar 15,44 persen dari total ekspor nonmigas Jawa Timur," ungkap BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Kamis (8/8/2024).
Baca Juga : Desa Kebobang Jadi Lokasi Visitasi Tim Juri Lomba SAK-RT, Produk UMKM Jadi Andalan
Capaian tersebut menjadikan Tiongkok sebagai negara yang paling banyak mendatangkan produk-produk nonmigas asal Jatim. Pada urutan ke-2, ekspor nonmigas Jatim ke AS tercatat sebesar USD 226,21 juta dengan peranan sebesar 12,78 persen.
Berikutnya, Jepang menjadi negara ke-3 sebagai negara tujuan ekspor nonmigas Jatim. Nilai ekspor nonmigas Jatim ke Jepang pada Juni 2024 mencapai USD 161,20 juta atau berperan sebesar 9,11 persen.
Selain ketiga negara tersebut, pada bulan Juni 2024, kawasan di luar ASEAN dan Uni Eropa juga menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim. "Kawasan di luar ASEAN dan Uni Eropa selama bulan ini memberikan kontribusi sebesar 72,50 persen atau dengan nilai ekspor mencapai USD 1,28 miliar," sebut BPS Jatim.
Sementara itu, ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN sebesar USD 335,61 juta atau dengan peranan 18,96 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Jatim Juni 2024. Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor sebesar USD 112,66 juta atau dengan peranan sebesar 6,36 persen.
"Vietnam dan Thailand diurutan selanjutnya dengan nilai ekspor nonmigas masing-masing sebesar USD 101,05 juta dan USD 46,74 juta," lanjut BPS Jatim.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Kediri dan Dinas Tenaga Kerja Bahas Perluasan Jaminan Sosial dalam FGD
Sementara itu ekspor nonmigas ke kelompok negara Uni Eropa menyumbang 8,54 persen atau dengan nilai USD 151,18 juta...