Kisah Mata-Mata Rasulullah yang Jasadnya Dilindungi Lebah
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
18 - Jun - 2024, 05:02
JATIMTIMES - Sebuah kisah di zaman Rasulullah SAW yang sangat menarik untuk diulas. Allah SWT menunjukkan kebesarannya, di mana ada jenazah sahabat utusan Rasulullah SAW yang dijaga oleh lebah.
Kisah ini bermula dari Rasulullah SAW yang mengirimkan 10 mata-mata, seperti riwayat Abu Hurairah. Orang-orang yang dikirim Rasulullah itu dipimpin Ashim bin Tsabit al-Anshari kakek Ashim bin al-Khaththab.
Baca Juga : Yussa Nugraha, Bukan Agen PSSI Tapi Berjasa Mencari Pemain Keturunan Indonesia di Belanda
Kemudian, saat tiba di daerah Huddah, mereka berhenti di sebuah kampung suku Hudhail yang biasa disebut sebagai Bani Luhayan. Keberadaan mata-mata Rasulullah diketahui kaum Bani Luhayan.
Mereka kemudian mengirimkan 100 prajurit yang merupakan ahli panah untuk mengejar utusan Rasulullah. Mereka pun sempat menemukan sisa makanan dari utusan Rasulullah. Mereka berkata, ‘Ini adalah biji kurma Madinah, kita harus mengikuti jejak mereka.’
Utusan Rasulullah merasa bahwa ada yang mengikutinya. Mereka kemudian bergegas mencaru tempat perlindungan sekaligus untuk bersembunyi. Nampaknya, persembunyian utusan Rasulullah diketahui.
Kaum Bani Luhayan pun kemudian berkata, ‘Turun dan menyerahlah, kami akan membuat perjanjian dan tidak akan membunuh salah seorang di antara kalian.’
Ashim bin Tsabit yang memimpin kelompok itu kemudian berkata, "Aku tidak akan menyerahkan diri pada orang kafir'. Ia kemudian memanjatkan doa, ‘Ya Allah, beritakan kondisi kami ini kepada Nabi-Mu SAW".
Puluhan tombak kemudian dilempar ke arah persembunyian utusan Rasulullah. Nahas, tombak-tombak itu mengenai dan menewaskan beberapa utusan Rasulullah, termasuk Ashim bin Tsabit. Saat itu, hanya tinggal tiga utusan Rasulullah yang masih hidup.
Ketiganya adalah Hubaib, Zaid bin Dasnah dan satu lagi lelaki. Laki-laki yang ketiga itu berkata, ‘Ini adalah penghianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan berkompromi kepadamu karena aku telah memiliki teladan (sahabat-sahabatku yang terbunuh).’
Kaum Bani Luhayan kemudian menombak laki-laki tersebut. Akhirnya, hanya tersisa dua utusan. Mereka kemudian sepakat membuat sebuah perjanjian. Kemudian kaum tersebut membawa pergi utusan Rasulullah dan menjualnya.
Bani Harits bin Amr bin Nufail kemudian membeli yang membeli Hubaib...