Disnakertrans Jatim Lepas 32 PMI ke Korsel, Kerja Jadi Tukang Las Bergaji Rp 30 Juta
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Dede Nana
04 - May - 2024, 02:06
JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur (Jatim) melepas 32 Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Korea Selatan (Korsel). Pelepasan dipimpin langsung oleh Kepala Disnakertrans Jatim Sigit Priyanto, Jumat (3/5/2024) di Surabaya.
Para calon penghasil devisa negara ini akan langsung dipekerjakan di Samsung Heavy Industries. Mereka ditugaskan sebagai fitter, dengan tupoksi lebih detail sebagai welder atau tukang las. Dengan pekerjaan tersebut, kisaran gaji basic yang akan diterima yakni 2.832.670 Won atau sekitar Rp 30 juta hingga Rp 33 juta per bulan.
Baca Juga : Belasan Ribu Wisman Datang ke Jatim Selama Maret, Terbanyak dari 5 Negara Ini
Kepala Disnakertrans Jatim Sigit Priyanto menjelaskan, keberadaan PMI menjadi salah satu dasar komitmen hadirnya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan pihak-pihak berkepentingan untuk mengedepankan prinsip perlindungan dalam penempatan PMI ke luar negeri.
Hal ini sesuai UU nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang menyiratkan upaya perlindungan menjadi amanat yang amat penting dalam perubahan tata kelola penempatan dan perlindungan bagi PMI.
Pelepasan saat ini menjadi tindak lanjut tahap pertama MoU sebelumnya dengan Samsung Heavy Industries. UPT BLK Surabaya menjadi pionir dalam menyiapkan tenaga pengelasan batch 1 untuk memenuhi kebutuhan di Samsung Heavy Industries, Korsel.
"Total sudah ada 300 pekerja kita di sana. Jatim satu-satunya provinsi yang dipercaya oleh Samsung Heavy Industri untuk direkrut sendiri," ungkap Sigit Priyanto.
Lebih lanjut, dia menegaskan, para pekerja ini telah lulus skill test. Mereka telah mengasah skill di bidang pengelasan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya selama 3 bulan terakhir mulai Januari hingga April 2024
Selama 3 bulan masa pelatihan, peserta dilatih langsung oleh instruktur dari Pusat Pelatihan Teknologi Samsung Heavy Industries Korsel yang didampingi oleh penerjemah, serta instruktur dari UPT BLK Surabaya dan PT Intersolusi Indonesia.
Baca Juga : Baca Selengkapnya