Bupati Malang Hadiri Muskab PMI 2024, Kesadaran Kebencanaan Jadi Prioritas
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
23 - Mar - 2024, 04:09
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi menghadiri Musyawarah Kabupaten (Muskab) Tahun 2024 Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2024). Dalam sambutannya ketika membuka Muskab, Sanusi berharap program dan capaian yang telah dilakukan PMI Kabupaten Malang pada periode sebelumnya bisa dilanjutkan pada periode kedepan.
"Hari ini berlangsung agenda Muskab untuk periode 5 tahun, yaitu kepemimpinan Ketua PMI Kabupaten Malang Ibu Jajuk Rendra Kresna periode 2019 - 2024. Setelah ini akan dilakukan pilihan kembali," ungkap Sanusi saat ditemui usai menghadiri agenda yang berlangsung di Grand Miami Hotel, Jum’at (22/3/2024) petang.
Baca Juga : Asyik, THR Akan Cair Sekitar 3 April 2024
Pejabat publik nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini menyebut, selama kepemimpinan Jajuk Rendra Kresna PMI mampu memberikan kebaikan di berbagai bidang kemanusiaan. Termasuk dalam bersinergi bersama dengan Pemkab Malang.
"Saya berharap apa yang sudah baik bisa dilanjutkan untuk program kedepannya. Intinya melakukan program yang terbaik," ujarnya.
Ditemui disaat bersamaan, Jajuk Rendra Kresna menuturkan beberapa tahapan Muskab 2024 PMI Kabupaten Malang telah dilalui. Setelahnya, agenda selanjutnya adalah sidang pertanggungjawaban pengurus PMI Kabupaten Malang periode 2019 - 2024.
"Setelah itu ya formatur untuk pemilihan ketua dan lain sebagainya. Nanti ditawarkan mau seperti apa, terserah peserta yang punya hak suara. Kita hanya berharap bahwa ini untuk kebaikan PMI kedepannya," tuturnya.
Diterangkan Jajuk, ada 34 pemilik hak suara. Nantinya mereka yang akan menentukan mekanisme pemilihan pengurus periode 2024 - 2029. "Ada 34, mulai dari pengurus tingkat kecamatan hingga perwakilan relawan. Mereka semua yang punya hak suara," jelasnya.
Selama menjabat 5 tahun, Jajuk mengaku selalu berusaha menjadikan PMI Kabupaten Malang yang terbaik. Meskipun tidak semua program bisa berjalan lantaran terkendala pandemi Covid-19. Sehingga beberapa program harus dialihkan ke sektor kemanusiaan lainnya.
"Beberapa tahun kemarin terbentur ada kejadian seperti Covid-19 dan lain sebagainya. Itu menjadikan beberapa kegiatan harus kita alihkan. Tapi yang terpenting, bahwa jika berbicara soal kemanusiaan, PMI berada di garda terdepan," tegasnya...