Sejarah Rawon, Sup Terenak di Dunia Versi Taste Atlas yang Berasal dari Jawa Timur
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
10 - Mar - 2024, 02:58
JATIMTIMES - Selain kaya budaya, ternyata Indonesia juga terkenal dengan kuliner khasnya yang lezat. Salah satunya adalah rawon. Banyak orang luar negeri yang sengaja datang ke Indonesia untuk mencicipi rawon.
Rawon merupakan masakan khas Jawa Timur. Makanan berkuah ini menggunakan kluwek sehingga warnanya hitam.
Baca Juga : Unisma Kukuhkan 2 Guru Besar Baru dari Fakultas Peternakan
Sementara itu, bagian daging sapi yang biasa digunakan untuk masak rawon adalah sengkel dan sadung lamur.
Sajian rawon ini biasanya disajikan bersama nasi panas, dengan tambahan tauge dan taburan bawang goreng.
Sup Terenak di Dunia
Rawon baru saja mendapatkan penghargaan sebagai sup terenak dari Taste Atlas.
Rawon mengungguli sejumlah masakan dari negara lain yang juga tak kalah enak, mulai dari Jepang hingga Thailand.
Taste Atlas membuat penilaian tersebut berdasarkan peringkat yang diberikan oleh komunitas pembaca mereka.
Taste Atlas mencatat keunikan hidangan ini adalah buah kluweknya. “Bumbu Indonesia yang tidak biasa ini sangat beracun saat mentah dan selalu perlu difermentasi sebelum dikonsumsi. Itu digiling dengan bahan dan rempah-rempah lain, memberikan hidangan rasa yang bersahaja dan asam serta warna hitam gelap yang unik,” demikian tertulis di situs tersebut.
Lantas, bagaimana sejarah rawon, sup terenak di dunia yang kalahkan ramen dari Jepang? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.
Sejarah Rawon
Sebuah catatan sejarah menyebutkan kalau sajian rawon sudah ada dan dikonsumsi masyarakat sejak 1.000 tahun lalu.
Hal ini tercantum dalam Prasasti Taji yang ada sejak 901 Masehi yang ditemukan di dekat Ponorogo, Jawa Timur.
Dalam prasasti itu, penulisan rawon tidak seperti yang kita kenal sekarang. Melainkan dengan sebutan rarawwan (sayur rawon).
Karena dicatat pada sebuah prasasti, bisa disimpulkan bahwa sajian itu pernah disantap oleh kalangan kerajaan.
Rawon awalnya disiapkan untuk acara kerajaan serta acara khusus. Sering pula disajikan pada para bangsawan.
Seiring berjalannya waktu, rawon menjadi populer di kalangan masyarakat biasa dengan cakupan yang lebih luas.
Bukti sejarah tentang keberadaan rawon juga tercatat dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni pada tahun 1926.
Menurut sejarahnya, hidangan rawon diolah menggunakan daging kerbau. Namun, sekarang tidak lagi karena sulit mendapatnya...