Tak Belajar dari Saudara Tuanya, Penanganan Sampah di Kota Batu Tertinggal Jauh dari Kota Malang

Reporter

Hendra Saputra

08 - Jan - 2024, 08:25

Salah satu proses pengelolaan sampah di TPA Supit Urang Kota Malang. (foto: istimewa)


JATIMTIMES - Wilayah Malang Raya yang terdiri dari Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu bisa dibilang bersaudara. Namun, sebagai saudara yang paling muda tampaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tidak belajar banyak dari saudara-saudaranya yang lebih tua. Termasuk dalam hal penanganan sampah. 

Dari data statistik, baik Kota Malang dan Kota Batu memiliki luas wilayah yang tidak terpaut jauh. Kota Malang dengan luas 145,28 kilometer persegi, sementara Kota Batu 136,74 kilometer persegi. 

Baca Juga : Warga Kota Batu Demo Soal Penanganan Sampah, Begini Duduk Permasalahannya

 

Untuk jumlah penduduk, Kota Malang dipadati 847.182 jiwa. Jumlah itu diprediksi bertambah hingga lebih dari 1 juta jiwa dengan banyaknya jumlah mahasiswa dan karyawan yang merantau ke Kota Malang. 

Sementara Kota Batu, terdata ada 216.735 penduduk. Dibandingkan Kota Malang, jumlah penduduk Kota Batu memang kecil.

Namun, angka itu menjadi relatif imbang karena Kota Batu merupakan salah satu lokasi wisata populer di Jawa Timur. Bahkan, Pemkot Batu mencatat adanya kunjungan 780.034 selama masa liburan Natal 2023 hingga Tahun Baru 2024. 

Artinya, beban pengelolaan sampah di dua wilayah ini bisa dibilang relatif seimbang pada momen-momen tertentu, dengan melihat banyaknya penyumbang sampah. Namun, pengelolaan salpah di dua daerah ini jauh berbeda. 

Kota Batu masih berkutat dengan tidak adanya solusi usai Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Tlekung ditutup pada akhir Agustus 2023 lalu. Meski tahun berganti, belum ada kejelasan dari Pemkot Batu. Bahkan, warga pun melakukan aksi protes mulai buang sampah sembarangan hingga berunjuk rasa di Balai Kota Among Tani pada Senin (8-1-2024). 

Sebagai perbandingan, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berkomitmen untuk menangani dan mengelola sampah. Bahkan per Desember 2023, sampah di Kota Malang bisa dikelola hingga 26,4 persen.

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengaku bahwa sejauh ini penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Malang berjalan dengan baik. Hal itu berdasarkan data per Desember tahun 2023.

“Data sampah per Desember 2023 itu ada 681 ton per hari. Terdiri dari sampah industri, sampah umum, yang terakomodir semuanya di TPS 3R dan TPS KD Kota Malang,” kata Rahman kepada JatimTIMES, Senin (8/1/2024).

Selain sampah yang dihasilkan per hari oleh masyarakat Kota Malang, Rahman juga mencatat ada sampah yang juga dihasilkan dari event. Seperti yang terdekat event Haul Akbar Darul Hadist yang beberapa hari lalu digelar.

“Selain sampah per hari, sampah event tahunan sendiri secara keseluruhan bermacam-macam...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Kota Batu, Aries Agung Paewai, sampah, Kota Malang, TPA Tlekung,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette