Analisa Satpol PP, Daya Beli Jadi Faktor Utama Masyarakat Konsumsi Rokok Ilegal
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
A Yahya
06 - Dec - 2023, 02:57
JATIMTIMES - Kebijakan pemerintah untuk menaikkan cukai rokok berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat. Dampaknya, sebagian dari mereka yang tidak mampu membeli rokok bercukai akhirnya beralih mengkonsumsi rokok ilegal.
Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang Firmando H Matondang, pilihan untuk mengkonsumsi rokok ilegal tersebut memiliki berbagai dampak negatif. Salah satunya adalah merugikan pendapatan negara.
Baca Juga : Korban Lebih Berani Speak Up, Laporan KDRT hingga Pencabulan Meningkat 9 Persen
"Cukai naik, akhirnya daya beli masyarakat tidak mampu membeli rokok yang bercukai. Akhirnya membeli ilegal, karena murah. Masalahnya ini mempengaruhi pendapatan negara," terangnya.
Dampak negatif lainnya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi rokok ilegal adalah faktor kesehatan. Sebab, rokok ilegal tidak terpantau melalui laboratorium sehingga dampaknya bisa lebih berbahaya ketimbang rokok yang telah dilengkapi cukai.
"Rokok yang punya pita cukai itu terpantau melalui lab (laboratorium), berapa kadar nikotinnya, tembakaunya, kadar mengganggu kesehatan sampai di mana, itu ada. Kalau ilegal, kan tidak terpantau, jadi lebih parah," tegasnya.
Menurut Firmando, langkah pemerintah untuk menaikkan cukai tersebut guna membatasi peredaran rokok. Sehingga diharapkan masyarakat bisa lebih sehat.
Sayangnya kebijakan tersebut justru disalah artikan. Masyarakat justru tetap mengkonsumsi rokok. Namun, karena kemampuan daya beli yang terbatas, sebagian dari masyarakat akhirnya nekat mengkonsumsi rokok ilegal.
Baca Juga : Tepi Jalan RSSA Malang Masih jadi Lokasi Favorit Parkir Liar, Sejumlah Mobil Digembok
"Pengaruhnya cukup tinggi, memang satu sisi positif, pemerintah menaikkan cukai itu kan untuk menekan peredaran, sehingga daya belinya turun. Tapi daya beli turun, kok larinya ke ilegal, sebetulnya ini yang tidak diharapkan," ujarnya...