Pasukan Israel Targetkan RS Indonesia di Gaza
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
21 - Nov - 2023, 06:00
JATIMTIMES - Terjadi pertempuran sengit di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Senin (20/11/2023). Tank-tank Israel mengepung rumah sakit di Gaza utara, usai tembakan artileri menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina di kompleks tersebut.
Melansir laporan Al Jazeera dari pekerja medis dan Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa sebuah peluru menghantam lantai dua Rumah Sakit Indonesia dan menewaskan sedikitnya 12 orang.
Baca Juga : Houthi Rilis Video Detik-Detik Pengambil Alihan Kapal Milik Israel di Laut Merah
Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jika rumah sakit Indonesia yang diserang pasukan Israel seperti menghadapi bencana.
“Staf Rumah Sakit Indonesia bersikeras mereka akan tinggal untuk merawat yang terluka. Ada sekitar 700 orang, termasuk staf medis dan orang yang terluka, di dalam rumah sakit,” kata Ashraf.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan telah kehilangan kontak dengan tiga sukarelawan Indonesia di rumah sakit tersebut. Di mana sukarelawan tersebut merupakan bagian dari kelompok yang mendirikan fasilitas RS Indonesia di Gaza pada tahun 2016 dengan pendanaan dari negara.
Marwan Abdallah, seorang pekerja medis di Rumah Sakit Indonesia, mengatakan bahwa tank-tank Israel beroperasi kurang dari 200 meter (656 kaki) dari rumah sakit, dan penembak jitu Israel terlihat di atap gedung-gedung di dekatnya.
Pekerja medis lainnya bahwa penembakan dilakukan secara intens dan tidak pandang bulu di gedung rumah sakit, di pintu masuk dan di jendela. Menurut petugas medis, semua orang di rumah sakit telah berkumpul di tengah gedung utama.
Diketahui, Rumah Sakit Indonesia terletak di Beit Lahiya, sebuah kota berpenduduk sekitar 90.000 orang di utara Gaza. Rumah sakit ini berdiri di atas tanah seluas 16.000 meter persegi (172.200 kaki persegi) yang disumbangkan kepada pemerintah Gaza pada tahun 2011.
Rumah sakit tersebut telah menampung ratusan pengungsi yang mencari keamanan di sana. Lokasinya juga dekat dengan kamp pengungsi Jabalia.
Daerah di sekitar rumah sakit telah diserang beberapa kali oleh pasukan Israel, dengan setidaknya dua warga sipil tewas dalam serangan antara tanggal 7 Oktober dan 28 Oktober, menurut Human Rights Watch.
Pembangunan rumah sakit ini memakan biaya hampir USD 8 juta...