Siswa SMKN 3 Boyolangu Zakki Naufal Aditya Raih Juara Nasional Bricklaying
31 - Oct - 2023, 03:04
JATIMTIMES - Talenta atau bakat siswa kembali ditorehkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Siswa yang bernama Zakki Naufal Aditya yang kini duduk di kelas 12 SMKN Boyolangu berhasil memperoleh juara tingkat nasional. Atas perolehan cemerlang ini, SMKN 3 Boyolangu telah turut mengharumkan Kabupaten Tulungagung dan Jawa Timur.
Dari 37 bidang lomba yang diadakan, Zakki Naufal Aditya siswa jurusan KGSP (Kontruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan) ini berhasil memperoleh juara 1 tingkat nasional lomba dalam bidang bricklaying (seni memasang bata). Bricklaying ini merupakan bidang lomba yang secara terus menerus sejak adanya LKS dilombakan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Baca Juga : Diskusi DISPORA Vol. 4: Perempuan dalam Bayang-bayang Marginalisasi Struktural
"Sebelum juara nasional, siswa kami ini merupakan perwakilan Kabupaten Tulungagung untuk lomba LKS tingkat Provinsi Jawa Timur," kata Sahuri selaku pembimbing di bidang bangunan, Senin (30/10/2023).
Sahuri menjelaskan, Zakki saat itu atau tepatnya 16 hingga 28 Mei 2023 dikirim ke Bondowoso untuk mengikuti LKS tingkat Provinsi Jawa Timur. "Saat itu, ananda Zakki bersaing dengan 12 peserta dari kota lain dan berhasil memperoleh juara 1 dan lanjut untuk lomba tingkat nasional," ujarnya.
Untuk lomba tingkat nasional, berlangsung dari 23 hingga 28 Oktober 2023 di SMKN 5 Surabaya. Atas keterampilan yang dimiliki Zakki, siswa dari SMKN 3 Boyolangu berhasil mengalahkan 25 peserta lain dari berbagai provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua.
"Selama ini, SMKN 3 Boyolangu telah berhasil tiga kali memperoleh juara nasional. Dua kali memperoleh juara dua dan satu kali memperoleh juara satu," ungkap Sahuri.
Bagi Sahuri, modal utama untuk menjadi yang terbaik adalah kemauan anak dalam menekuni seni bangunan. "Yang utama adalah kemauan dari anak sendiri untuk menekuni seni bangunan. Jika siswa ada kemauan maka guru dan pembimbing akan lebih semangat memberikan dukungan pada siswa tersebut," tuturnya.
Pencapaian yang diraih ini, disebut Sahuri juga tidak instan, namun harus melalui proses cukup panjang. "Latihan yang dilakukan mulai Juli hingga Oktober full. Dibantu dari tim dan kontingen juga dukungan dari sekolah, tidak lepas dari guru yang berpengalaman," bebernya...