Penyerangan Israel ke Gaza Mendapat Dukungan dari NATO, Air-Listrik Terancam Mati
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Oct - 2023, 12:54
JATIMTIMES - Negara-negara NATO mengatakan kepada Israel bahwa mereka mendukung negara tersebut setelah serangan Hamas, namun mendesak pasukan Israel untuk merespons secara "proporsional".
Adapun hal tersebut disampaikan NATO kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant usai memberikan penjelasan kepada rekan-rekannya dari aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut melalui tautan video.
Baca Juga : MYAirline Malaysia Hentikan Layanan Operasional Mulai Hari Ini, Ada Masalah Keuangan?
Dukungan ini disampaikan seiring Israel terus membombardir Gaza usai serangan mendadak Hamas ke Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
"Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO mengutuk keras serangan tersebut, dan menambahkan: 'Israel tidak berdiri sendiri'," kata NATO dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).
"Sekutu-sekutu menyatakan solidaritasnya dengan Israel, dengan jelas menyatakan bahwa mereka mempunyai hak untuk mempertahankan diri secara proporsional terhadap tindakan teror yang tidak dapat dibenarkan ini," imbuh NATO.
Negara-negara NATO pun meminta agar Hamas segera membebaskan sandera.
"NATO menyerukan Hamas untuk segera membebaskan semua sandera, dan memberikan perlindungan penuh terhadap warga sipil. Sekutu juga memperjelas bahwa tidak ada negara atau organisasi yang boleh mengambil keuntungan dari situasi ini atau memperburuknya."
Sementara itu pada kesempatan yang berbeda, Menteri Energi Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengizinkan pasokan kebutuhan dasar atau bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, sampai Hamas membebaskan orang-orang yang mereka sandera dalam serangan akhir pekan lalu.
"Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada listrik yang dinyalakan, tidak ada keran air yang dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang masuk sampai orang-orang Israel yang diculik dipulangkan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).
Di Gaza, para pejabat melaporkan lebih dari 1.200 orang tewas dalam serangan udara dan artileri Israel secara terus menerus. Sementara PBB mengatakan lebih dari 338.000 orang telah mengungsi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya