Bak Film, Begini Kondisi Penyelamatan Para Korban Badai Daniel
Reporter
Mutmainah J, Ghiska
Editor
A Yahya
16 - Sep - 2023, 12:12
JATIMTIMES - Ali Elshanti datang ke kota Derna yang terkena banjir pada hari Rabu, (13/9/2023) sore lalu. Dia adalah bagian dari kelompok bantuan yang ia dan teman-temannya organisasikan, dan mereka meninggalkan kota Misurata di bagian barat Libya 15 jam sebelumnya.
Ketika Ali tiba, pemandangan yang dia saksikan terlihat seperti adegan dari film bencana Hollywood, begitu kata dia pada hari Kamis, (14/9/2023) seperti laporan The New York Times.
Baca Juga : Laka Lantas di Jalan Bali Kota Blitar, Warga Gadungan Tewas Tersenggol Bodi Truk
Ali mengatakan bahwa usaha untuk membantu mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh keruntuhan dua bendungan di Libya bagian timur dan banjir yang menyusulnya tidak teratur dan tidak terkoordinasi.
Ali, yang berusia 29 tahun dan seorang penyiar olahraga, menyebut bahwa situasinya masih sangat buruk dan bahwa krisis ini tidak dikelola dengan baik di Libya. Dia mengatakan ini adalah akibat dari kurangnya manajemen krisis dan bahwa operasi bantuan di lapangan tidak terorganisir.
Pada akhir pekan, hujan lebat dari Badai Daniel merusak dua bendungan di dekat Derna, sebuah kota di pantai timur laut Libya. Hal ini mengakibatkan rusaknya sebagian besar kota dan menyebabkan beberapa wilayah menjadi terendam banjir laut. Banjir ini juga merusak jalan-jalan dan jembatan, yang membuat akses ke daerah yang paling parah terdampak menjadi sangat sulit.
Sebelum bendungan-bendungan itu rusak, warga yang tinggal di daerah yang paling terkena dampak sudah mendapatkan informasi yang bertentangan dari pihak berwenang tentang apakah mereka harus mengungsi.
Pada hari Kamis, seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa krisis ini juga disebabkan oleh kurangnya badan meteorologi yang berfungsi di Libya.
Saat ini, ada lebih dari 10.000 orang yang menjadi korban dalam krisis ini. Salah satu alasan di balik hal ini adalah bahwa layanan meteorologi Libya tidak berfungsi dengan baik, yang disebabkan oleh situasi administratif yang kacau di Libya.
Meskipun layanan cuaca Libya memang memberikan peringatan dini tentang hujan deras dan banjir, mereka tidak mengingatkan tentang risiko yang dihadapi oleh bendungan yang sudah tua ini. Kemampuan layanan cuaca Libya terbatas karena kurangnya sistem pengamatan dan teknologi informasi yang memadai...